BANYUMAS– Ketua Umum Satria Praja Kabupaten Banyumas, Saefudin SH dengan diiringi sekitar 60 Kepala Desa (Kades) mengembalikan formulir pendaftaran Bacawabup ke Kantor DPC PDI-P Banyumas di Jalan Kalibener Purwokerto Timur, Senin (13/5/2024).
Sebelum menyerahkan berkas formulir kepada pengurus DPC PDI-P Banyumas yang menemui Saefudin dan rombongan,
salah seorang perwakilan dari para Kades Nugroho Adi Wibowo SPd menyampaikan enam poin pernyataan.
Pertama, Nugroho menyebut bahwa ada hal ingin diklarifikasi terkait dengan beredarnya baliho Pasangan Bacabup Sadewo Trilastiono dan Bacawabup Saefudin yang sudah tersebar di sejumlah titik.
Menurut Nugroho, beredarnya baliho tersebut merupakan murni gerakan spontan yang dilakukan oleh para Kades yang memang menginginkan keterwakilan rakyat desa di 301 Desa untuk maju dalam Pilkada Banyumas 2024 dengan mencalonkan Saefudin SH sebagai Ketua Umum Satria Praja Kabupaten Banyumas dengan Berbagai Pertimbangan.
“Bahwa biaya pembuatan baliho itu murni atas kemauan dan keikhlasan para Kades yang tergabung dalam wadah perjuangan Satria Praja Kabupaten Banyumas dengan biaya secara swadaya murni tanpa adanya paksaan dari pihak manapun,” kata Nugroho yang merupakan Kades Patikraja Kecamatan Patikraja tersebut.
Selanjutnya, Nugroho mengatakan bahwa
Para Kades yang tergabung dalam Satria Praja menginginkan adanya Pilkada murah, yang mana iapapun Bisa maju dalam rangka tujuan untuk bisa merealisasikan harapan besar ‘Mbangun Desa Nata Kota Menuju Banyumas Sejahtera’.
“Kami ngin Menunjukkan dalam Pilkada Banyumas rakyat yang membutuhkan pemimpin, kami ingin membuktikan bahwa dalam pendaftaran Bacawabup maupun Cabup tanpa ada mahar politik, ” ungkapnya.
Nugroho mengatakan bahwa para Kades menginginkan Ketum Satria Praja Banyumas bisa memperoleh rekomendasi untuk bisa mendampingi Sadewo Tri Listiono.
“Tetapi Apabila Tidak Mendapat Rekomendasi dari Partai Politik, Kami tidak memaksakan kehendak. Dan apabila
Sadewo dan Saefudin bisa berpasangan, maka kami para Kades yang tergabung dalam Satria Praja siap berswadaya untuk memenangkan pasangan calon tanpa membebani calon Bupati dan wakil Bupati, “tegas Nugroho.
Sementara, Saefudin dalam kesempatan tersebut mengatakan, langkah Satria Praja ini merupakan langkah serius karena pihaknya menginginkan adanya keterwakilan entitas desa di eksekutif.
“Karenanya khusus dalam Pilkada Banyumas ini Satria Praja sepakat untuk mengusung keluarga besarnya yakni diri saya dicalonkan sebagai Bacawabup, khususon untuk mendampingi Pak Sadewo,” katanya.
Kades Kasegeran Kecamatan Cilongok ini menyatakan, sekalipun nanti dirinya tidak mendapatkan rekomendasi, pihaknya tetap akan bersama-sama dalam satu barisan untuk ikut memenangkan Sadewo Tri Listiono dalam Pilkada Banyumas.
“Harapan kami dan harapan besar keluarga Satria Praja adalah tentunya memperoleh rekomendasi. Namun apabila kemudian kami tidak memperoleh rekomendasi, kami akan tetap bersama-sama dalam satu barisan untuk memenangkan bapak Sadewo,”tandasnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah mengantongi dukungan dari Satria Praja di luar wilayah Kabupaten Banyumas baik dari Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Tegal, Kebumen dan bahkan di luar Jawa Tengah dan luar Jawa.
“Bentuk support itu sudah kami peroleh dengan kesiapaan dari kawan-kawan di luar Banyumas dengan membuka link donasi untuk anggaran pemenangan tatkala kami telah memperoleh kepastian berpasangan dengan Pak Sadewo, ” kata Saefudin.
PDI-P Pastikan Tidak Ada Mahar Politik
Sekretaris DPC PDI-P Banyumas, Arie Suprapto menegaskan bahwa dalam proses penjaringan bakal calon Bupati dan wakil Bupati partainya tidak mengenal istilah mahar politik. Meski begitu, Arie tidak memungkiri jika nanti apabila sudah terjaring calon yang terpilih atau memperoleh rekomendasi maka akan muncul dana yang akan dipakai untuk pembiayaan kampanye dan membiayai para saksi.
“Tudak ada mahar politik di partai kami, paling nantinya anggaran yang ada adalah untuk biaya saksi, dan biaya kampanye. Ini sekaligus untuk menepis rumor di luar sana yang menyebutkan bahwa untuk memperoleh rekomendasi itu harus keluar miliaran rupiah. Saya bantah ini, karena saya punya pengalaman ketika mengawal Pilkada Banyumas terakhir untuk pasangan Husein – Dewo, dan yang mengambil dana saksi itu saya. Jadi klir tidak ada yang namanya mahar politik, ” kata Arie dihadapan para Kades yang ikut mendampingi Ketua Satria Praja Banyumas, Saefudin saat mengembalikan formulir pendaftaran Bacawabup.
Arie menjelaskan, tahapan awal di tingkat DPC adalah proses penjaringan, selanjutnya tahap penyaringan di tingkat DPD PDI-P untuk selanjutnya ada tahapan proses survey oleh DPP PDI-P.
“Kalau pendapat saya, jika Dewo-Saefudin bisa menjadi pasangan didukung oleh 301 Kades dengan gotong royong maka ini sangat bagus karena prinsip di PDI-P selama ini mengendepankan azas gotong royong. Hanya saja, kami di sini tidak bisa menggaransi, tetapi apabila nanti pak Saefudin bisa meyakinkan tim fit proper di DPD, maka tidak mungkin harapan temen-temen Kades akan terwujud,” ungkap Arie.
Arie menegaskan, rekomendasi mutlak nantinya akan ditentukan DPP PDI-P. Dirinya berharap, Saefudin dengan dukungan dari keluarga besar Satria Praja bisa masuk radar yang berpeluang masuk dalam rekomendasi.
“Yang penting mari kita sama-sama membangun Banyumas agar bisa lebih baik,” kata Arie.
Angga Saputra