Banyumas – Geliat ekonomi di Desa Pasir Wetan Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas mulai terlihat seiring menurunya kasus Covid-19 di Indonesia.
Di Desa ini merupakan sentra kerajinan, mulai dari kerajinan berbahan logam, hingga jasa kontruksi. Salah satu pande besi di Desa Pasir Wetan Fajar mengatakan, usaha pande besi mulai bangkit sejak September 2021.
Ditandai meningkatnya permintaan pasar untuk sejumlah peralatan pertanian. Meski omsetnya belum 100 persen, seperti sebelum terjadinya pandemi namun saat ini sudah mulai mendekati 70 persen.
Sebalum terjadinya pandemi, omset usaha pande besi Fajar yang membuat berbagai alat pertanian dalam sebulan mencapai 20 juta rupiah. Saat terjadi Pandemi- Agustus 2021 omsetnya pada kisaran 5 juta rupiah, saat ini sudah mencapai 15 juta rupiah.
Menurut Fajar meski terjadi pandemi dan permintaan alat pertanian turun, namun dirinya tidak menurunkan kualitas barang yang diproduksi. Seperti sabit, cangkul, garpu tiga jari, dan lainya.
“ Terdampak pasti dermpak, terutama waktu PPKM Level 4 beberapa pasar sering ditutup. Omset kita Rp15 juta – 20 juta, kalau di pandemi ini paling Rp10 juta sudah bagus,” kata Fajar.
Sementara itu, perajin piala dan kebutuhan kantor di Desa Pasir Wetan Nanang mengatakan, pandemi sangat berpengaruh dengan usahanya. Sebab Pemerintah melarang kegiatan perlombaan, baik perlombaan seni atau olahraga.
Selain itu ditiadakanya pembelajaraan tatap muka, maupun wisuda secara offline. Sehingga permintaan turun drastis, bahkan dirinya mengaku sempat sekitar 3 bulan menutup usahanya.
Karena terus merugi, tidak ada permintaan dari para konsumen. Namun sejak memasuki September 2021, Permintaan piala dan alat perkantoran terus meningkat, meski baru kisaran 60- 70 persen.
“ Ketika pandemi kita wisuda itu nga boleh, sudah memasang tarub dibubarkan. Wisuda digabung akhirnya mereka nga beli toga,” kata Nanang.
Usaha kerajinan pande besi, pembuatan piala dan lainya di Desa Pasir Wetan menyerap ratusan pekerja dari Desa tersebut. (RA).