INDIE BANYUMAS
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Ini 4 Sekolah Ramah Lingkungan di Purbalingga Dianugerahi Penghargaan Adiwiyata dari Pemprov Jateng

Sabtu, 20 November 2021

Purbalingga – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menganugerahi 4 sekolah di Kabupaten Purbalingga dengan penghargaan Adiwiyata.

“Empat sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyata Provinsi Jawa Tengah adalah SMP N 3 Purbalingga, SMA N 1 Karangreja, SMA N 1 Kutasari dan SMK N 1 Purbalingga,” kata Sukirto, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga, Jumat 19 November 2021.

Sukirto mengatakan, untuk SMP di Purbalingga yang masuk dalam perlombaan Adiwiyata memang melalui proses pengajuan dari pihak DLH Kabupaten.

Sedangkan untuk SMA, penilaiannya langsung dari Pemprov Jateng.

“Untuk SMP dan SD kita memang ajukan ke Provinsi. Untuk SMA dan SMK memang sudah otomatis yang menentukan Provinsi dalam hal ini DLH dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. Namun demikian, Pemkab Purbalingga melalui DLH tetap memberikan pendampingan dan fasilitasi untuk sekolah-sekolah yang akan mengajukan Adiwiyata hingga jenjang yang lebih tinggi,” katanya.

Sukirto menjelaskan, lembaga pendidikan seperti sekolah merupakan tempat terbaik untuk menimbulkan kesadaran mengenai global warming.

Dia mencontohkan, melalui pemahaman pemanasan global dan ancaman kerusakan lingkungan dari guru dan siswa akan menjadi katalisator kepada masyarakat mengenai global warming.

“Dengan motivasi untuk Adiwiyata, sekolah sebagai jantung komunikasi dan edukasi bisa menyisipkan untuk para siswanya agar kampanye kepada keluarganya untuk peduli terhadap lingkungan,” katanya.

Sukirto juga menuturkan, salah satu aspek penilaian dari lomba Adiwiyata adalah bagaimana program lingkungan dari sekolah mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Tidak hanya itu, inovasi untuk menuju Adiwiyata salah satunya harus memberi maslahat untuk masyarakat sekitar sekolah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH Purbalingga, M. Nurdin Utoko menjelaskan salah satu contoh dampak positif bagi masyarakat adalah apa yang dilakukan oleh SMP N 2 Karangreja.

Sekolah yang berada di kaki Gunung Slamet itu berhasil membuat inovasi berupa pupuk kandang yang tidak menimbulkan polusi udara.

“Inovasi bagus salah satunya dari SMP N 2 Karangreja. Yaitu bagaimana pupuk kandang tidak berbau. Semoga itu bisa menjadi modal untuk Adiwiyata mandiri,” kata M. Nurdin.***

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Pembalakan Liar Ancam Persediaan Air di Hutan Nusakambangan

Selanjutnya

BTT Tersisa Rp 24,3 Miliar

Selanjutnya

BTT Tersisa Rp 24,3 Miliar

Pemkab Purbalingga Gratiskan Biaya Tes Antigen Penumpang dari Bandara Soedirman

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com