
NASIONAL – Pemerintah telah melaksanakan impor beras dimulai periode 2022 lalu. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ada 79 daerah yang mengalami kenaikan harga beras.
Dia pun telah meminta Badan Usaha Perum Badan Logistik (Bulog) untuk menyelesaikan masalah kenaikan harga beras
“Dua hari lalu saya peringatkan Bulog untuk masalah ini karena di lapangan 79 daerah ini kenaikannya tidak sedikit,” kata Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1).
Jokowi meminta kenaikan harga beras menjadi perhatian penting. Pemerintah dan para pemangku kepentingan harus bekerja sampai ke hal-hal yang detail untuk mengendalikan inflasi di daerah.
“Hati-hati dengan yang namanya kenaikan harga besar. Kita memang harus keras detail dan melihat langsung apa saja harga yang naik,” kata dia
Tak hanya beras, kenaikan harga telur juga terpantau tinggi di 89 daerah. Begitu juga dengan harga tomat yang melonjak di 83 daerah dan harga daging ayam ras naik di 75 daerah.
“Urusan kecil-kecil seperti tomat di 83 daerah mengalami kenaikan dan daging ayam ras 75 daerah mengalami kenaikan,” katanya.
Untuk itu dia meminta para Bupati, Wali Kota, hingga Gubernur memastikan harga pangan di lapangan dengan data yang diberikan anak buahnya sama. Dia tak mau ada lagi praktik asal bapak senang (ABS) yang melaporkan tidak ada kenaikan harga pangan di tingkat masyarakat.
“Tolong Bupati, Wali Kota sekali-kali masuk pasar, cek betul di lapangan apakah data yang diberikan sama dengan yang ada di lapangan. Enggak musim ini ABS,” kata dia.
Data yang dihimpun indiebanyumas.com, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, Indonesia mengimpor beras sebanyak 301,7 ribu ton pada periode Januari-Oktober 2022. Jumlah tersebut susut 20,4 juta ton (6,34%) dibanding Januari-Oktober 2021.
Kemudian nilai impor beras nasional periode Januari–Oktober 2022 mencapai US$137,42 juta, turun 5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam tiga tahun terakhir volume impor beras Indonesia mencapai level tertinggi pada kuartal III 2022, yakni 162,22 ribu ton. Jumlah tersebut melonjak 116% dibanding kuartal sebelumnya, serta naik 76,3% dibanding kuartal III tahun lalu.
Berikut rincian volume impor beras Indonesia periode Januari-Oktober 2022:
Kuartal I: 51.408,05 ton
Kuartal II: 75.075,08 ton
Kuartal III: 162.224,02 ton
Kuartal IV (sampai Oktober): 12.999,01 ton
Indonesia juga mengekspor beras ke luar negeri dengan volume mencapai 2.839 ton sepanjang periode Januari–Oktober 2022. Jumlah tersebut turun 3,82% dari periode yang sama tahun lalu.
Sebelumnya, pada Agustus 2022 Indonesia meraih penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena dinilai memiliki ketahanan pangan yang baik dan berhasil mencapai swasembada pangan periode 2019-2021.