PURWOKERTO – Lonjakan harga komoditas bahan pokok yang terjadi sejak Natal 2021 dan tahun baru 2022, di Banyumas masih belum stabil.
Didik Haridik, Sub Koordinator Seksi Informasi, dan Promosi Dagang Dinperindag Banyumas mengatakan, untuk harga komoditas bahan pokok, sudah berangsur turun, tetapi belum stabil atau turun diharga normal.
“Sekarang sudah hampir mendekati normal, kecuali harga minyak goreng yang masih diangka itu, kalau telur sudah turun,” katanya kepada Radarbanyumas.co.id, Senin (17/1).
Kemudian harga cabai juga Ia melanjutkan, mulai berangsur turun. Namun disisi lain, kebutuhan seperti terigu mengalami kenaikan harga Rp. 500 perkilo.
“Tetapi ada beberapa item memang naik kayak tepung terigu ada sedikit kenaikan, perkilo naik 500 rupiah itu karena faktor-faktor produksi naik,” tambahnya.
Iapun menjelaskan, jika kenaikan harga bahan pokok yang harganya sudah berangsur turun saat ini, kecuali minya goreng.
Disebabkan karena penyerapan besar-besaran saat penyaluran program PKH bulan Desember lalu, selain itu untuk komoditas pertanian disebabkan karena faktor cuaca.
“Jadi prinsipnya kenaikan harga kemarin itu banyak faktor, tidak hanya Nataru, karena nataru kita sudah antisipasi, cuma pada saat itu berbarengan dengan penyaluran PKH, kemudian naiknya harga-harga itu untuk komoditi pertanian terutama terpengaruh karena cuaca. Minyak karena bahan baku, harga telur karena penyerapan besar-besaran untuk penyaluran PKH, bahkan disemua daerah hampir berbarengan,” pungkasnya. (win)