BANYUMAS– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas memperingatkan masyarakat atau pengunjung Gunung Slamet untuk tidak mengunjungi sampai radius 2 Km dari kawah. Saat ini, Gunung Slamet masih berstatus waspada level II meski aktivitas vulkanik mengalami penurunan.
“Masyarakat dan atau pengunjung tidak berada atau aktivitas di radius 2 kilometer, dari puncak kawah,” kata Kepala BPBD Banyumas, Budhi Nugroho, Senin (12/08/2024).
Budhi menyampaikan, berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunungapi Slamet, cuaca di puncak gunung terlihat cerah hingga berawan, pada pengamatan 11 Agustus 2024 pukul 00.00-24.00 WIB. Angin bertiup lemah ke arah barat, dengan suhu udara berkisar antara 20,3 hingga 27,7 derajat Celsius dan kelembaban relatif di antara 50 hingga 75 persen.
“Secara visual meski gunung terlihat jelas namun sesekali tertutup kabut tipis. Asap putih dengan intensitas tipis teramati keluar dari kawah dengan ketinggian mencapai 50 meter di atas puncak,” katanya.
Budhi menjelaskan, dalam periode pengamatan aktivitas kegempaan masih terdeteksi. Tercatat sebanyak 366 kali gempa hembusan dan 33 kali gempa low frekuensi. Selain itu, tremor menerus atau microtremor juga terdeteksi dengan amplitudo dominan 1,5 mm.
“Gempa embusan terjadi 366 kali, dengan amplitudo 3 hingga 12 mm selama 15 sampai 45 detik. Gempa frekuensi lemah sebanyak 33, dengan amplitudo 2.5 hingga 9 mm, dan durasi 15 sampai 27 detik,” katanya.
Diketahui Gunung Slamet terletak di wilayah Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga. Gunung dengan ketinggian 3.428 mdpl ini telah menunjukan peningkatan aktivitas dan berstatus level 2 atau waspada, sudah berlangsung berbulan-bulan lalu. (Angga Saputra)