Karmila, Ini Rindu atau Romantika Diamor adalah tiga dari beberapa hits yang telah dihasilkan dari karya penyanyi, komposer dan juga pencipta lagu Farid Hardja.
Sosoknya khas, suaranya merdu, tapi tidak banyak yang membicarakan musisi yang satu ini. Siapa sih Farid Hardja?
Mengulik dari channel YouTube Melintas, Farid Hardja lahir di Sukabumi 7 September tahun 1950. Dia memulai karir musiknya pada tahun 966 saat bergabung dengan grup band asal Bandung the Zeger sebagai basis awal 70-an. Kala itu, Farid masih tampil mengisi berbagai acara di tanah kelahirannya, Sukabumi.
Berlabuh Bersama Bani Adam
Nama Farid cukup tenar di Sukabumi bahkan pagelaran musik pertamanya di Gedung Pemuda Sukabumi sukses dipenuhi penonton. Saat itu, Farid tampil dengan iringan C Blu, band dari Jakarta sebelum masuk the cockpit band lain yang menjadi tempat singgah Farid Harja pada awal karirnya selain brotherhood dan Brown Bear pada tahun 1975.
Ketika awal merambah ke Jakarta dan bergabung sebagai vokalis band The Cockpit pada tahun 1974 Farid Hardja penampilan musisi ini masih suka dengan gaya memakai Wik rambut kribo ala Afroluk. Baru ketika membentuk Bani Adam tahun 1976 Farid berani tampil apa adanya dengan kepala agak botak dengan aksesori kacamata ala Elton John.
Sejak awal karir Farid memang punya basis penggemar karena modal utama yang ia miliki yakni vokalnya yang bersih mantap dan punya vibrasi yang manis dengan pronunsiasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris yang fasih. Kemampuannya Jarang ditemui pada penyanyi Indonesia. Kelebihan lainnya ia nampak mengikuti terus perkembangan musik dunia di samping akrab dengan bacaan-bacaan yang berbau politik. Tak heran, karena itulah lirik-lirik lagunya tidak sedikit berbau sindiran bertutur tentang realita sosial.
Pada tahun 1976 Farid Harja sempat kembali ke kampung halamannya Sukabumi dan membentuk grup Bani Adam Bani. Bani Adam pun lalu menjadi pusat perhatian apalagi grup menggunakan nama yang kurang lazim saat itu ketika nyaris semua band menggunakan nama berbahasa Inggris.
Penampilan pertama Bani Adam terjadi di Bandung pada Februari tahun 1977 ketika tampil bareng Freedom dan Black Brothers personel awal Bani Adam yang terdiri atas Joseph pada keyboard Edie maralif penggebuk drom Nuris Iskandar pembetot bass dan Benny pemegang gitar. Sayangnya ketika masuk rekaman Bani Adam personelnya hanya menyisakan Farid Harja.
Bani Adam sering berubah formasi, karenanya bisa dibilang Bani Adam hanyalah band pendukung saja karena hampir semua lagu diciptakan dan diaransemen oleh Farid Harja. Sejalan dengan itu, Farid Harja benar-benar melejit ketika bersama Bani Adam dia mengeluarkan Karmila dari album debut mereka bulan Juni tahun 1977 dengan menawarkan 9 lagu di mana semuanya garapan Farid tiga lagu menjadi andalan yakni Karmila, surat dan sinar kuning, matahari dan memakai label Jackson records.
Lebal itulah yang cukup gencar mempromosikan album Farid Hardja dan Karmila benar-benar menghentak penggemar musik di Indonesia. Lagu ini sangat populer pertama masuk dalam tanggal lagu majalah aktuil hanya dalam waktu 3 minggu langsung nangkring di posisi puncak.
Meski begitu, Karmila menyisakan kontroversi. Intro lagu Karmila nyata-nyata mirip dengan lagunya Boston berjudul Peace of Mind.
Akhir tahun 1977 Farid bersama Bani Adam merilis album keduanya album spesial di bawah label yang sama Jackson records. Tembang lagu Ikan laut pun menari di bawah lenganku menjadi andalan. Sayangnya lagu ini dinilai menjiplak Ling Ice milik The Eagles.
Memasuki 1978 Farid pindah ke label Musiken dan mengelurkan album ketiganya. Dari album tersebut Bani Adam punya lagu hits yang cukup digemari bertitel Seolah Adam dan Hawa.
Sejak Album ketiga ini sebenarnya Bani Adam masih sangat produktif dengan merilis setidaknya enam album namun secara komersial dan dari segi penerimaan masyarakat masih kalah dengan dua album pertama.
Kegagalan demi kegagalan album Farid bersama Bani Adam membuat namanya mulai menghilang. Itu terjadi sejak 1980 , kurang lebih 3 tahun namanya tenggelam seiring munculnya banyak penyanyi lain di awal dekade 80-an. Namun begitu, Farid sempat mengeluarkan album solo terbuka bertitle Tirai Jendela Cintaku tahun 1982 bersama Jackson record. Sayangnya, album itu juga tidak menuai sukses secara komersial.
Farid sempat menepi lagi, dan pada tahun 1983 tiba-tiba, Iskandar sebagai koordinator acara TV RI Chandra Kirana menghubungi Farid untuk tampil dalam acara tersebut. Selama 2 bulan ia berlatih keras dan membentuk grup baru Nonblock Band untuk mendukung penampilannya di televisi. Tanggal 10 april tahun 1983 Farid tampil dalam Candra Kirana dengan iringan Nonblock band dan berkat penampilannya di TVRI tersebut perusahaan rekaman baru menawarinya untuk membuat album solo hingga keluarlah Bercinta di Udara pada Desember tahun 1983 yang langsung meledak. Sebelum album itu, Farid bersama nonblock band sempat mengeluarkan satu album.
Penampilan Farid Harja di acara Chandra Kirana menyelamatkan karirnya. Tembang sukses bercinta di udara menggambarkan fenomena komunikasi interkom yang lagi tren kala itu.
Setelah beberapa tahun, Farid memulai duet fenomenal ketika menggaet penyanyi cantik Luky Reza. Bersama lucky, Farid menghasilkan hits besar, Ini Rindu. Masa ini bisa dikatakan sebagai fase ketiga dari kembalinya Farid Harja setelah Karmila dan Bercinta di Udara dan duet pertama Farid ketika menyanyikan lagu 123 bersama Ahmad Albar tahun 1984. Lalu tidak berhenti pada hits Ini Rindu, Farid kembali menelurkan Romantika Diamor bersama Lucky Reza pada 1990.
Ketika era diso dangdut sedang membara Farid Harja bertrio bersama Anis Marcela dan Mary Andani menghadirkan lagu bertitel Ayam.
Bermain di Layar Lebar
Berkah yang diterima Farid dengan melejitnya lagu Karmila ia diajak bermain dalam film layar lebar film pertama yang ia bintangi berjudul tante Sundari produksi tahun 1977. Film kedua berjudul Bandit Pungli dengan Bintang Adi Bing Slamet dan film ketiga Sayang-sangku Sayang. Dalam film keempaynya, Farid menjadi bintang utama bersama Rini S Bono yang diproduksi tahun 1991 Ini Rindu. Film tersebut merupakan adaptasi dari lagu sukses Farid Harja dengan judul yang sama.
Cerai Setelah Empat Hari Menikah
Farid Harja pernah menghebohkan Jagat hiburan Indonesia ketika ia menceraikan istrinya yang baru dinikahinya selama 4 hari. Ceritanya, pada 2 Juni 1991 Farid Harja menikah dengan seorang guru TK bernama Nanai di Pelabuhan Ratu Sukabumi dan lalu tanggal 4 Juni tahun 1991 Farid di hadapan mertua kerabat dekat dan petugas dari KUA Sukabumi mengajukan talak. Dia mengutarakan alasan menceraikan istrinya karena merasa ditipu pihak perempuan.
Tak terima atas tuduhan tersebut, Nanai dengan kuasa hukum Nursyah Bani kaca sungkala dari LBH Jakarta sempat mengajukan gugatan kepada pengadilan dengan pasal pencemar nama baik. Pernikahan yang menghebohkan ini merupakan perkawinan kedua bagi Farid. Perjodohan pertama juga berlangsung singkat berjalan hanya 4 bulan.
Kemudian untuk ketiga kalinya Farid menikah dengan janda beranak satu Lela Latifah pada tanggal 24 Mei 1992. Mereka melakukan akad nikah di sebuah masjid Sukabumi.
Bahtera rumah tangga mereka bertahan hingga Farid Harja menghembuskan nafas terakhirnya Farid Harja meninggal pada tanggal 27 Desember 1998 di RSCM Jakarta karena sakit jantung dan diabetes.
Farid meninggalkan Lela Latifah yang saat itu sedang mengandung 7 bulan.
Farid Harja dikenal sebagai sosok pendiam, namun pembawaannya berubah drastis ketika tampil di panggung Farid. Dia bisa tampil sebagai penghibur yang sangat komunikatif dan terampil melucu berikut suaranya yang merdu dan bergetar harus diakui Farid Harja memang seorang Entertainment sejati.
Angga Saputra