Cilacap – Penyekatan mudik 2021 terus dilakukan oleh petugas gabungan Kabupaten Cilacap sejak 6 Mei hingga 17 Mei mendatang.
Penyekatan terutama dilakukan di daerah perbatasan antara Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Barat.
Ada dua titik dalam penyekatan yang dilakukan di daerah perbatasan, yakni Pos Mergo Kecamatan Dayeuhluhur, dan Pos Rawaapu Kecamatan Patimuan.
Petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BPBD maupun PMI melakukan penyekatan. Ribuan kendaraan masuk ke Cilacap, dan ratusan sudah dilakukan putar balik.
Kasatlantas Polres Cilacap AKP Hendrie Suryo mengatakan jika sampai empat hari pelaksanaan penyekatan, sudah ada sekitar 1.442 kendaraan yang diperiksa oleh petugas di dua pos penyekatan.
“Sudah ada 1442 kendaraan yang diperiksa, dan 860 kendaraan dilakukan putar balik,” ujar Kasatlantas Polres Cilacap, Minggu, 9 Mei 2021.
Secara rinci untuk Pos Mergo Kecamatan Dayeuhluhur ada 655 kendaraan yang diperiksa, dan 486 kendaraan diantaranya diputar balik. Sedangkan Pos Rawaapu, Patimuan, ada sebanyak 787 kendaraan diperiksa, dan 374 diantaranya diputar balik.
Kendaraan yang diputar balik ini, diindikasikan sebagai pemudik. Baik yang mengendarai kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Yang diputar balik jelas dari luar kota, tujuannya mudik, meski dia membawa administrasi seperti pemeriksaan swab, tetap diminta putar balik,” ujarnya.
Namun, bagi pengemudi angkutan barang yang tidak membawa hasil pemeriksaan swab, maka dilakukan pengecekan tes antigen di Pos Mergo maupun Pos Rawaapu.
Kenaikan Kendaraan Tidak Signifikan
Kasatlantas mengatakan jika pada tidak terjadi peningkatan arus kendaraan yang pulang kampung secara signifikan.
“Peningkatan tidak signifikan sekitar 5-10 persen, tiap hari warga sekitar saja yang berlalu Lalang,” katanya.
Lalu lintas di perbatasan, masih didominasi oleh kendaraan roda dua yang merupakan warga lokal atau sekitar perbatasan yang melakukan aktivitas perekonomian.
“Mungkin roda dua ada sedikit peningkatan, memang kegiatan di perbatasan ramai, orang dari Banjar atau Cilacap yang melakukan kegiatan ekonomi, karena dua tempat itu menjadi pusat perekonomian,” katanya.
Hal ini juga tidak dipengaruhi oleh adanya video viral di Karawang, dimana ratusan atau bahkan ribuan pemudik menerobos penyekatan petugas di Cikarang.***