Banyumas – Polisi akhirnya berhasil mengungkap kebohongan oleh dua orang santriwati di Banyumas yang mengaku jadi korban penculikan dan dibuang di Wangon, Jumat (21/1/2022) kemarin. Dengan pendekatan aparat, kedua santriwati yang mondok di sebuah pondok pesantren di Desa Randegan, Kecamatan Kebasen itu, akhirnya mengakui mereka hanya kabur karena tak betah di pesantren.
Sebelumnya, dua orang santriwati berinisial R (14) dan H (14) mengaku jadi korban penculikan saat sedang membeli jajan di belakang pondok.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu melalui Kasat Reskrim, Kompol Berry mengatakan, setelah diperiksa keduanya akhirnya mengakui sengaja kabur dari ponpes karena merasa tak betah.
“Anggota kami sudah ke Wangon, untuk meminta keterangan si anak ini. Ternyata setelah dilakukan pendekatan, mereka ini cuma kabur dari pondok pesantren karena merasa tak betah, ” ujar Berry.
Sehingga dapat dipastikan, kabar penculikan dua orang santriwati merupakan berita bohong. Pihak kepolisian tidak akan meneruskan kasus tersebut, serta menyerahkan kedua santriwati tersebut kepada pihak keluarga, menimbang mereka masih di bawah umur.