BANYUMAS – Sebuah kelompok nasionalis lintas generasi Banyumas menggelar acara Dopokan Kaum Nasionalis bertema Relevansi dan Aktualisasi Ajaran Bung Karno Saat Ini, yang berlangsung di Balai Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Minggu (29/2025)
Acara ini menjadi bentuk keprihatinan atas menurunnya semangat nasionalisme di kalangan generasi muda. Hal tersebut diungkapkan oleh tokoh muda nasionalis Ganjar Wisnu, yang menyoroti degradasi nilai-nilai kebangsaan.
Ganjar menegaskan, nasionalisme bukan hanya soal perang atau sejarah, melainkan juga mencakup karakter, solidaritas, dan semangat gotong royong yang telah menjadi akar budaya bangsa. Nilai-nilai tersebut, katanya, tumbuh dan berkembang di berbagai daerah di Indonesia.
“Gotong royong bukan milik satu etnis. Di Aceh ada ‘Alam Ulu’, di Bengkulu dikenal ‘Gacong’, di Madura juga memiliki istilah serupa. Semuanya mengandung ruh Pancasila. Tugas kita bukan sekadar menggali, tapi mengkristalisasikan nilai-nilai itu menjadi semangat hidup bangsa,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya membaca kembali sejarah bangsa. Sebab, bangsa yang tak selesai dengan masa lalunya akan kesulitan melangkah ke masa depan. “Bung Karno mengajarkan, masa lalu harus hadir dalam masa depan. Itu bukan romantisme, tapi pijakan ideologis,” jelas Ganjar.
Dalam konteks sosial dan ekonomi, Ganjar juga menyoroti ketergantungan masyarakat terhadap bantuan negara.
“Waktu pandemi COVID-19, bantuan memang penting. Tapi dalam kondisi normal, jika masyarakat masih menggantungkan diri pada bantuan, artinya ada yang keliru,” ungkapnya.
Ia menyerukan pentingnya kembali pada nilai kemandirian. Ia mengangkat kembali falsafah Jawa seperti Swaraja (berkepribadian dalam kebudayaan), Swadharma (melaksanakan tugas hidup dengan tanggung jawab), dan Swadesya (kemandirian ekonomi).
“Dulu orang Banyumas terkenal mandiri. Sekarang, nilai itu mulai dilupakan. Padahal Banyumas berpotensi menjadi pusat tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja. Itulah nasionalisme yang nyata,” katanya.
Ganjar menutup pernyataannya dengan imajinasi, seandainya Bung Karno masih hidup hari ini. “Mungkin beliau akan berkata, masyarakat harus bekerja, harus mandiri, bukan hanya menerima bantuan,” tegasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Dr Estiningrum, SH, MH, menyampaikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap harus ditanamkan kepada generasi muda secara terus-menerus.
“Pancasila tidak boleh dilupakan. Meski dari SD hingga kuliah sudah diajarkan, bukan berarti kita berhenti menyampaikan. Justru kita harus terus mengingatkan, tanpa kenal lelah,” kata akademisi dan pengurus DPC PDIP Banyumas ini.
Ia menyebut, banyak generasi muda merasa jenuh karena sejak kecil mereka terus dicekoki materi Pancasila. Namun menurutnya, yang perlu dibenahi bukan frekuensi pengajaran, melainkan pendekatan penyampaiannya.
“Anak SD hanya diminta menghafal. SMP pun begitu. Baru saat SMA dan kuliah, mereka mulai matang secara sosial. Di saat itulah pendekatan terhadap nilai Pancasila harus menyentuh kesadaran mereka,” jelas Estiningrum.
Ia menekankan, generasi muda harus disadarkan bahwa mereka adalah calon pemimpin bangsa. Oleh karena itu, semua sikap dan keputusan mereka ke depan harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
“Kalau kelak mereka memegang amanah negara, mereka harus benar-benar paham bahwa Pancasila bukan sekadar hafalan, tetapi dasar dalam setiap keputusan dan tindakan,” tegasnya.
Acara dopokan kaum nasionalis dihadiri sejumlah tokoh nasionalis Banyumas sebagai narasumber mulai dari Dr Estiningrum SH MH, drs Hadi Wasikoen, Djarot Gunadi, Ganjar Wisnu, dan Sutrisno Joyo Wasito.
Ketua acara penyelenggara, Sandung Wijoko menyampaikan rasa terimakasih atas kehadiran para kaum nasionalis baik dari lintas generasi. Dia berharap dengan peringatan bulan bung Karno dengan menggelar forum antara nasionalis maka akan semakin tumbuh rasa nasionalisme yang kian terkikis.
“Terlebih saat ini, kaum muda kita semakin tidak mengenal apa yang telah Bung Karno Wariskan untuk bangsa dan negara ini, warisan yang masih relevan untuk diimplementasikan hingga hari ini untuk terwujudnya bangsa yang adil dan makmur,” kata anggota Fraksi PDI-P DPRD Banyumas ini. (Angga Saputra)