BANYUMAS – Jajaran manajemen dan karyawan Braga Hotel Purwokerto bersama dengan kerabat dan sahabat almarhum Fajar Subekti (35), menggelar acara doa bersama dan tabur bunga, Senin (29/4/2024) malam.
Acara digelar di lokasi terjadinya peristiwa tragis yang menimpa Fajar Subekti, seorang juru parkir yang tewas ditembak oleh pengunjung.
General Manager Braga Hotel, Krisdian Decky Gunadi mengatakan doa bersama digelar sebagai bentuk penghormatan terhadap almarhum sebagai kolega, dan teman kerja.
“Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Alloh Subhanahu wa ta’ala, ” ungkap Decky.
Manajemen Hotel Braga, kata Decky, juga memberikan bantuan pendampingan hukum bagi keluarga korban dengan menunjuk kuasa hukum. Itu sebagai bagian dari upaya yang dilakukan pihaknya agar rasa keadilan bisa terpenuhi dalam proses hukum.
”Kami sudah menunjuk kuasa hukum. Dari pihak keluarga juga sudah menyetujui. Kami memberikan kuasa hukum yang terbaik untuk mengawal kasus ini hingga tuntas, dan hukuman bisa maksimal, “kata Decky.
Sebagai diketahui, seorang juru parkir di Hotel Braga, Fajar Subekti tewas setelah dua kali terkena tembakan seorang pengunjung bernama Anang Yusuf Riyanto (31). Pelaku merupakan warga asal Cileunyi, Kota Bandung, Jawa Barat dan kini tinggal di Kalibagor.
Adapun kronologi kejadian itu diduga karena pelaku marah sebab tidak sabar menunggu karena dirinya juga tidak bisa menunjukkan karcis parkir.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam konferensi pers di Mapolresta Banyumas mengatakan,
Anang bersama dengan tiga temannya datang ke tempat hiburan Hotel Braga.
Kemudian sekitar pukul 03.45 WIB, tersangka pergi dari tempat hiburan menuju lokasi parkir mobil Honda Jazz nomor polisi D 1389 VZD miliknya. Setelah menuju loket parkir, kendaraan tersangka dikenakan parkir Rp15 ribu.
Namun, teman tersangka yang merupakan sopir mobil tersebut hanya memiliki uang Rp7 ribu dan tidak memiliki karcis. Kemudian, oleh korban yakni Fajar Subekti warga Desa Karangsari, Kecamatan Kembaran, pelaku diminta untuk menunggu karena portal parkir tidak bisa dibuka.
“Karena tidak terima menunggu pelaku keluar dari dalam mobil sambil mengeluarkan senjata api dan menembak sebanyak dua kali ke arah korban yang mengenai bagian dada dan perut yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ujar Kapolda, Senin (29/4/2024).
Setelah melakukan penembakan tersebut tersangka beserta tiga temannya kemudian menuju ke guest house yang beralamat di Kelurahan Karangwangkal, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas.
Polisi berhasil mengendus keberadaan pelaku, dan dalam hanya kurun waktu empat jam Tim Sat Reskrim Polresta Banyumas didampingi oleh Brimob Purwokerto berhasil mengamankan pelaku di Guest House tersebut.
“Motifnya pelaku emosi kepada petugas parkir karena diminta untuk menunggu setelah tidak bisa menunjukkan kartu parkir,” kata dia.
Pelaku bersama dengan teman-temannya di bawa ke kantor Sat Reskrim Polresta Banyumas untuk dimintai keterangan dan penyelidikan lebih lanjut hingga akhirnya polisi berhasil mengamankan senjata api yang digunakan untuk membunuh juru parkir yakni senjata api rakitan jenis revolver berisi lima butir peluru kaliber 9 mm.
Setelah itu, polisi kemudian melakukan penggeledahan di rumah tersangka di Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas dan berhasil menemukan Satu pucuk senjata api rakitan jenis revolver berisi NAA kaliber 22 mm.
“Kemudian ada juga air soft gun baik laras pendek maupun panjang. Ada juga 38 butir peluru tajam kaliber 9 x19 mm, 85 peluru hampa kaliber 5.6 atau 22 mm, 58 butir peluru tajam kaliber 5.6 atau 22 mm dan 3 proyektil kaliber 9 mm,” ujarnya.
Atas perbuatannya pelaku terancam dengan UU Darurat dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Sementara itu, dari hasil pengembangan pihak kepolisian, pelaku diketahui mendapatkan senjata api dari seseorang di kota Bandung. Petugas pun kemudian mengejar dan berhasil menangkap dua orang pelaku yang menjual senjata api tanpa izin.
Angga Saputra