FOKUS – Suksesi kepemimpinan KONI Banyumas semakin menghangat setelah sejumlah kandidat mulai mengambil formulir pendaftaran untuk maju sebagai Ketua Umum. Namun, di tengah proses ini, muncul isu yang menyebut bahwa Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, diduga mengarahkan dukungan kepada salah satu kandidat.
Dugaan tersebut mencuat setelah pernyataan Bupati dalam acara silaturahmi dan diskusi bersama para ketua cabang olahraga (cabor), yang dilanjutkan dengan buka puasa bersama di kediaman pribadinya pada Minggu (23/3/2025), sehari sebelum pendaftaran calon Ketua KONI dibuka.
Menanggapi isu ini, tokoh masyarakat Banyumas, Sumbadi, yang juga Majelis Pimpinan Organisasi (MPO) Pemuda Pancasila Kabupaten Banyumas, menegaskan bahwa pencalonan Ketua KONI harus berjalan secara sehat dan tanpa campur tangan pihak mana pun.
“Saya menginginkan pencalonan Ketua KONI Banyumas berlangsung secara fair, tanpa rekayasa dan tanpa intervensi dengan alasan apa pun,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu kandidat Ketua KONI, Wikan Agung Winasis, yang juga kader Pemuda Pancasila, telah resmi mendaftar. Berbekal pengalaman tiga periode sebagai Ketua Cabor Bola Tangan, ia menilai bahwa perubahan dalam kepengurusan KONI diperlukan untuk meningkatkan prestasi olahraga Banyumas.
“Prestasi olahraga berdampak langsung pada nama baik kepala daerah maupun kabupaten. Karena itu, perlu ada penyegaran dalam kepengurusan KONI,” ujar Wikan.
Ia juga menegaskan bahwa dalam Musorkab nanti, tidak boleh ada pihak mana pun yang melakukan intervensi karena keputusan sepenuhnya ada di tangan cabor-cabor.
Bupati Banyumas Bantah Tudingan
Dikonfirmasi terkait isu ini, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, membantah tudingan bahwa dirinya mengintervensi suksesi kepemimpinan KONI Banyumas.
“Kemarin saya hanya diminta oleh KONI untuk berdiskusi dengan cabang olahraga. Saya tidak memanfaatkan jabatan saya untuk hal ini. Pertemuan itu juga dilakukan di rumah pribadi saya, di Tiara, belakang Toko Daging Nusantara,” jelas Sadewo.
Dalam pertemuan tersebut, Sadewo menegaskan bahwa dirinya hanya membahas kriteria ideal bagi calon Ketua KONI tanpa mengarahkan dukungan kepada sosok tertentu.
Ia menyebutkan tiga kriteria utama yang harus dimiliki calon pemimpin KONI, yaitu, kemampuan administrasi yang baik karena menurutnya, pembinaan KONI sangat bergantung pada administrasi yang tertata dengan baik.
Selanjutnya, kandidat juga dapat diterima oleh pihak ketiga, seorang figur yang kapabel dan dipercaya, terutama dalam menggalang dana, mengingat anggaran KONI ke depan tidak hanya bergantung pada APBD.
Ketiga, sosok yang akan maju juga harus mampu bersinergi dengan pemerintah daerah agar program dan kebijakan KONI selaras dengan visi pembangunan olahraga di Banyumas.
“Saya tidak menyebut nama siapa pun, tidak menjagokan siapa pun. Saya hanya memberikan kriteria umum. Jadi kalau ada yang menuduh saya mengarahkan dukungan, silakan saja. Saya hanya berbicara soal kriteria calon pemimpin KONI yang ideal,” tegasnya usai acara buka puasa bersama dengan insan pers dan pegiat sosial di Banyumas, Jumat (28/3/2025).
Sadewo juga menambahkan bahwa dalam pertemuan tersebut, seluruh ketua cabor diundang, termasuk salah satu kandidat, Wikan Agung Winasis, tetapi ia tidak hadir.
“Jadi ya monggo saja kalau ada yang menafsirkan macam-macam. Yang jelas, saya hanya berbicara soal kriteria calon Ketua KONI,” pungkasnya. (Angga Saputra)