PURBALINGGA – Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (Peradi SAI) Purwokerto merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dengan cara berbeda. Para advokat yang biasanya sibuk di ruang sidang kini turun ke lapangan, menanam 1.500 pohon Tabebuya di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Desa Karangreja, Kecamatan Kutasari, Purbalingga.
Aksi penanaman pohon ini merupakan kolaborasi antara Peradi SAI, Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Serayu Bogowonto, pegiat lingkungan, dan masyarakat setempat. Kegiatan ini sebagai wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan dan konservasi alam.
“Kami ingin memberi kado kemerdekaan bagi masyarakat Purbalingga. Bukan dalam bentuk bendera atau pidato, tapi lewat sesuatu yang hidup, pohon,” ujar Ketua Peradi SAI Purwokerto, H. Djoko Susanto, S.H.
Menurut Djoko, para advokat memiliki tanggung jawab moral untuk merawat lingkungan di luar urusan hukum. “Penanaman ini adalah simbol keterlibatan nyata kami dalam pelestarian alam,” tegasnya.
Pohon Tabebuya dipilih karena daya serap airnya yang tinggi, menjadikannya ideal untuk kawasan hulu sebagai daerah tangkapan air DAS Serayu. Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga, Jompong Juhartono, menyambut baik inisiatif ini.
“Ini sangat penting untuk keberlanjutan pasokan air bersih di masa depan,” jelasnya.
Gotong Royong Lintas Sektor untuk Masa Depan Lingkungan
Semangat gotong royong terlihat jelas dengan kehadiran berbagai pihak, termasuk Camat Kutasari, unsur TNI/Polri, Fortasi, dan para relawan. Camat Kutasari, Cahyono, menekankan pentingnya keberlanjutan dari kegiatan ini.
“Penanaman ini bukan akhir, justru awal. Yang penting bukan hanya menanam, tapi merawat hingga tumbuh besar dan memberi manfaat,” katanya.
Wakil Ketua Bidang Pencegahan Kerusakan SDA TKPSDA Serayu Bogowonto, Eddy Wahono, juga menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi mata air yang semakin kritis.
“Sungai Punggawa, salah satu pemasok air ke Sungai Klawing, kondisinya kritis. Kita harus hentikan siklus ini dengan menanam dan menjaga pohon,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari sektor swasta. CV Aneka Sedimen Nusantara (ASN), sebuah perusahaan tambang, menyumbangkan 500 bibit pohon sebagai wujud kepedulian industri terhadap lingkungan.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menumbuhkan harapan agar generasi mendatang dapat terus menikmati air jernih dan udara sejuk di lereng Gunung Slamet. (Angga Saputra)


