INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Cegah Resiko Bencana, Relawan Kebumen Tanam 1000 Mangrove

Minggu, 12 September 2021

Kebumen – Relawan dan pegiat lingkungan di Kebumen Agus Saptanudin Minggu ( 12/9/2021) membenarkan, baru saja bertempat di DAS Lukulo area pemancingan dan tambang pasir Desa Tanggulangin, Klirong, Kebumen telah dilaksanakan Penanaman mangrove jenis rizhophora dan tancang.

” Total ada sebanyak 1.000 bibit ditanam dalam rangka Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di daerah pesisir selatan kebumen. Bibit mangrove sendiri berasal dr pengadaan oleh KUB desa Tanggulangin dan sumbanga dari KTH (Kelompok Tani Hutan) Pansela Kecamatan Ayah. ” ungkap Agus.

Penanaman ini sendiri bertujuan agar mangrove yang tumbuh nantinya bisa berfungsi sebagai greenbelt atau sabuk hijau di kawasan pesisir khususnya dan umumnya untuk wilayah kota kebumen dan sekitarnya secara luas.

” Kita tau bahwa DAS Lukulo sendiri mempunyai aliran dari daerah karangsambung dan melewati jantung ibukota kabupaten Kebumen. Yang mana sungai besar ini sendiri menjadi salah satu potensi ancaman apabila terjadi megathrust yg bisa berpotensi menyebabkan mega tsunami yakni menjadi jalan tol bagi air bah. Maka perlu dilakukan upaya sedini mungkin untuk mengurangi resiko ancaman tersebut. Salah satunya adalah dengan penanaman mangrove.” terangnya.

Pada kesempatan kali ini ikut terlibat beberapa unsur yakni KUB (Kelompok Usaha Bersama) desa Tanggulangin sebagai potensi lokal dan disupport oleh tenaga relawan kemanusiaan TAGANA Prov Jawa Tengah yang diikuti 25 orang dari Kabupaten Kebumen & Kabupaten Kendal.

” Diharapkan gerakan penanaman ini menjadi stimulan bagi warga sekitar agar terus bergerak bersama membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan melakukan upaya mitigasi bencana diantaranya dengan pembuatan greenbelt di daerah2 pesisir. Yang mana kita tau bahwa penanganan bencana menjadi kewajiban bersama multi pihak yakni dari Pemerintah, Dunia Usaha dan Masyarakat” pungkasnya.

.Menurut Agus Saptanudin , isu megathrust sendiri menjadi isu nasional yg harus disikapi secara arif. Apalagi kata Agus, di sebelah barat daya Kebumen terdapat pertemuan 2 lempeng bumi yakni indoaustralia & eurasia.Apalagi Pemerintah sudah memberikan warning peringatan agar masyarakat secara bersama sama melakukan mitigasi. Baik mitigasi secara fisik maupun non fisik. Pihaknya mendukung upaya pemerintah supaya terbentuk kesadaran bersama untuk melakukan mitigasi bencana secara bersama sama . Sehingga dampak dari kerusakan dan kerugian apabila terjadi situasi terburuk bisa diminimalisir. ( IND).

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Informasi Kebencanaan di Banyumas Kini Bisa Diakses di SiDaMas

Selanjutnya

Korsleting Listrik, Rumah Gebyok di Desa Tayem Karangpucung Habis Terbakar

Selanjutnya

Korsleting Listrik, Rumah Gebyok di Desa Tayem Karangpucung Habis Terbakar

Bikin Kerumunan, Turnamen Bola Voli dan Balap Merpati di Kutasari Purbalingga Akhirnya Dibubarkan

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com