INDIE BANYUMAS
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Catatan Bulan Bung Karno (2)

Kamis, 3 Juni 2021

Memahami Gagasan-gagasan Besar Sang Proklamator (1)

Bung Karno menjadi memilih Marhaenisme sebagai ajaran yang diciptakan menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada tanah tumpah darahnya yang kala itu dinamai Hindia Belanda. Tidak mungkin bagi bung besar untuk mengadopsi ajaran yang berkembang di eropa untuk diterapkan di tanah airnya. Jelas, sama sekali berbeda.

Di tanah air Bung karno, kapitalsime yang berkembang bukan dalam bentuk pabrik sebagaimana yang terjadi di Eropa. Indonesia atau hindia belanda kala itu adalah negara agratis. Kapitalisme di daratan Eropa bersifat pure industry Adapun di tanah airnya sebesar 75% bersifat onderming gula, onderneming teh, onderneming tembakau, onderneming karet, onderneming kina, dan lain sebagainya. Produksi yang berbeda, antara pertanian dengan kepabrikan.

Dalam suatu kesempatan, Bung Karno lalu menyimpulkan:

”Bahwa di sana kapitalisme itu terutama sekali kaum proletar 100%, sedangkan di sini terutama sekali menghasilkan kaum tani melarat yang papa dan sengsara? Bahwa di sana memang benar mati-hidupnya kapitalisme itu ada di genggaman kaum proletar, tetapi di sini sebagian besar ada di dalam genggaman kaum tani? Bahwa dus sepantasnya di sana kaum proletar menjadi ”pembawa panji-panji”, tetapi di sini belum tentu harus juga begitu?”

Tak heran dari sikapnya Bung Karno pun disematkan sebagai seorang eklektik karena mengutamakan borjuis kecil dalam revolusinya. Namun begitu, Bung Karno menjawab semuanya dalam ’Marhaen dan Proletar”, memberikan penghargaan kepada kaum buruh sebagai—”menjadi pemanggul panji-panji revolusi sosial”.

Bung Karno dengan gambling membedakan karakter klas kaum tani dan kaum buruh. Kata dia, kaum tani umumnya masih hidup satu kaki di dalam ideologi feodalisme, hidup dalam angan-angan mistik yang melayang-layang di atas awang-awang, dengan pergaulan hidup dan cara produksi yang masih kuno. Sedangkan Proletar, mereka telah  mengenal pabrik, mesin, listrik dan cara produksi kapitalisme.

”Mereka langsung menggenggam hidup-matinya kapitalisme di dalam tangan mereka, lebih direct mempunyai gevechtswaarde anti-kapitalisme,” tegas Bung Besar.

Marhaenisme, sebagai marxisme yang dipraktekkan di Indonesia, adalah sebuah teori ilmiah yang menentang dogmatisme. Soekarno tidak mau mengcopy-paste begitu saja marxisme dari Eropa untuk diterapkan di Indonesia. Inilah pula yang dilakukan oleh Lenin dalam konteks Rusia, Mao dalam situasi Tiongkok, atau José Carlos Mariátegui di Peru.

Dengan penentangan yang kuat terhadap dogmatisme, maka marhaenisme semestinya bisa berkembang menjadi teori perjuangan yang canggih dan sesuai dengan nafas perkembangan jaman.

Sebagaimana marxisme sebagai the guiding theory untuk menjalankan perjuangan, maka Marhaenispun adalah the guiding theory untuk perjuangan rakyat Indonesia.

Bung Karno pun menegaskan,

”Jangan sekali lagi engkau terima Marhaenisme itu sekedar teori, tidak, guide to action, dan engkau harus act, engkau harus berjuang dan bertindak. Saudara-saudara, tujuannya sudah jelas, tujuan kita sudah jelas, yaitu masyarakat adil dan makmur didalam Indonesia merdeka yang merdeka betul. Kerangka Revolusi yang ketiga : Indonesia merdeka, berbentuk negara Republik Indonesia, kesatuan, berwilayah kekuasaan dari Sabang sampai ke Merauke. Itu harus kita laksanakan dengan action, dengan action, dengan perbuatan, dengan amal. Masyarakat yang adil dan makmur, masyarakat Sosialisme Indonesia, –aku selalu berkata, tanpa exploitation de l’homme par l’homme.”

 

Penulis: H Bambang Pudjiyanto

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Warga Kranji Tertabrak KA Serayu di Pasir Muncang

Selanjutnya

TEMPAT KEMBALI

Selanjutnya

TEMPAT KEMBALI

Eduwisata Tunnel Garam Jetis Sasar Wisatawan

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com