BANYUMAS – Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, mengungkapkan bahwa berdasarkan survei Kementerian Perhubungan RI, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 52% dari total jumlah penduduk Indonesia.
“Jika dihitung untuk Banyumas, berarti sekitar 52% dari total 1,8 juta jiwa penduduk akan melakukan perjalanan mudik,” jelas Bupati usai mengikuti Upacara Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2025 pada Jum’at (21/3/25)
Ia juga memperkirakan bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada 28 hingga 30 Maret 2025, sementara puncak arus balik diprediksi berlangsung pada 5 hingga 7 April 2025.
“Operasi Ketupat Candi 2025 akan dilaksanakan selama 17 hari, mulai 23 Maret hingga 8 April 2025,” jelasnya.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Dr Ari Wibowo S.I.K, MH, menegaskan apel gelar pasukan menjadi bentuk komitmen untuk memastikan kesiapan personel dan armada dalam memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
Sebanyak 620 personel dikerahkan dalam Operasi Ketupat Candi 2025, terdiri dari 500 anggota Polri serta 120 personel gabungan dari TNI dan instansi terkait.
“Sebelumnya, kami telah melakukan survei jalur bersama Dinas Perhubungan dan instansi terkait guna memastikan kesiapan rambu-rambu, strategi pengaturan lalu lintas, serta langkah mitigasi untuk menghadapi lonjakan arus mudik dan balik,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2025, Polresta Banyumas telah menyiapkan empat pos pengamanan (Pospam) yang tersebar di berbagai titik strategis di Kabupaten Banyumas, yaitu:
Pospam Ajibarang – Jalur Tengah (Depan SPBU Ajibarang)
Pospam Wangon – Jalur Selatan (Simpang Empat Terminal Wangon)
Pospam Buntu/Kemranjen – Jalur Selatan (Pos Lalu Lintas)
Pos Terpadu Alun-Alun Purwokerto
Kapolresta juga menegaskan bahwa strategi pengelolaan arus lalu lintas telah disusun dengan berbagai pola, salah satunya strategi aglomerasi yang melibatkan koordinasi dengan Polres di daerah tetangga seperti Cilacap, Brebes, Tegal, Purbalingga, dan Pemalang.
“Jika terjadi lonjakan arus, kami akan segera berkoordinasi untuk menyamakan pola pengaturan lalu lintas guna memastikan kelancaran perjalanan para pemudik,” pungkasnya. (Angga Saputra)


