PURWOKERTO – Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sampai Jumat (19/11), tersisa Rp 24,3 miliar dari yang dianggarkan sebesar Rp 84 miliar. Sisa anggaran tersebut diharapkan bisa mencukupi hingga akhir tahun.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banyumas Agus Raharjo mengatakan, anggaran BTT semula dianggarkan Rp 40 miliar. Kemudian dilakukan penambahan sebesar Rp 15 miliar. Ditambah lagi Rp 9 miliar, dan di APBD perubahan ditambahkan lagi Rp 20 miliar.
“BTT juga nanti akan digunakan untuk penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banyumas,” kata Agus.
Ia menambahkan, penggunaan BTT diperuntukkan bukan hanya untuk penanganan Covid-19. Namun, juga untuk penanganan bencana.
“Menjelang Nataru juga perlu disiapkan anggaran. Penyekatan kan membutuhkan anggaran,” jelasnya.
Untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pengguna, BTT paling banyak berasal dari BPBD Kabupaten Banyumas. Selain ikut dalam upaya penanganan Covid-19, juga aktif dalam penanganan bencana alam.
“Tiga besar pengguna BTT terbanyak, BPBD Rp 28 miliar, RSUD Banyumas Rp 9,4 miliar, dan RSUD Ajibarang Rp 7,2 miliar,” jelasnya.
Ditambahkan, untuk penanganan kemiskinan ekstrem sampai saat ini pihaknya masih menunggu pengajuan dari dinas terkait.
Agus belum bisa menyampaikan besaran nominal anggaran BTT untuk penanganan kemiskinan ekstrem.
“Kebutuhannya berapa itu belum mengajukan ke saya,” pungkasnya. (aam)