PURWOKERTO – Pemerintah mulai menggencarkan program vaksinasi pada seluruh warga Indonesia. Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto, Samsun Hadi, hal itu menjadi salah satu pendukung pemulihan kegiatan perekonomian. Khususnya di wilayah eks Karesidenan Banyumas.
“Tahun ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi secara umum mulai memasuki tren perbaikan,” katanya.
Pertumbuhan ekonomi di Banyumas pada 2020 tercatat -1,65 persen year on year (yoy). Menurun dibanding tahun sebelumnya, dampak dari keterbatasan aktivitas pelaku usaha dan warga akibat pandemi covid-19. Sejalan dengan daerah lain yang juga mengalami perlambatan ekonomi.
Memasuki tri wulan kedua 2021, perekonomian domestik membaik perlahan. Walaupun masih terbatas. “Sejalan dengan mobilitas yang masih rendah dan konsumsi yang mulai mengalami perbaikan,” imbuhnya.
Samsun menyampaikan, industri pengolahan merupakan sektor yang memberi pangsa terbesar dalam perekonomian Banyumas. Sebesar 23,39 persen. Dibandingkan dengan pertanian, pertambangan, konstruksi, perdagangan, jasa pendidikan, dan lainnya.
Sementara itu, KPw BI Purwokerto mencatat perputaran uang di perkotaan Purwokerto mengalami peningkatan. Di mana jumlah uang masuk lebih besar dibanding uang keluar.
Sampai Maret 2021, jumlah uang masuk Purwokerto (in flow) mencapai Rp 1,84 triliun. Dan jumlah uang keluar (out flow) Rp 777 miliar. (ely)

