BANYUMAS– Atlet bridge Banyumas kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam olahraga bridge tingkat di kancah nasional. Dalam Kejuaraan Bridge Tingkat Nasional Piala Rektor UGM yang digelar 11-12 Mei 2024 kemarin di GOR Pancasila UGM, para pelajar Purwokerto Banyumas meraih medali emas untuk nomor beregu.
Atlet bridge asal Purwokerto yang dalam ajang tersebut mewakili Provinsi Jawa Tengah juga berkontribusi dalam meraih empat medali perunggu. Empat medali tersebut diraih nomor pasangan Rafael Marciano/ Benedictus Hanley asal Purwokerto dan Alexandra Mercy/ Najwa Raissa dari Semarang. Dua medali perunggu lainnya diraih Tim SMA Loyola Semarang dan SMAN 1 Ungaran.
Atas raihan itu tim bridge pelajar Jawa Tengah dikukuhkan sebagai juara umum nomor pelajar Kejuaraan Bridge Tingkat Nasional Piala Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta tahun 2024.
Perolehan medali dari para pelajar Jateng yang banyak didominasi dari atlet Purwokerto itu menjadi yang terbaik, menyisihkan peserta lain dari Jawa Timur, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Bali, dan NTB.
Ketua Gabungan Bridge Seluruh Indonesia, Amron mengatakan, prestasi yang diraih oleh atlet dari Banyumas bukan tiba-tiba muncul tanpa adanya pembinaan yang selama ini terus digalakkan oleh segenap jajaran organisasi.
“Pengkab Gabsi Banyums telah melakukan pembinaan atlit usia dini dalam 10 tahun terakhir. Telah banyak prestasi yang diraih oleh tim junior Banyumas di tingkat Provinsi maupun nasional bahkan internasional, ” kata Amron.
Meski begitu, Amron mengatakan, dukungan terhadap pembinaan atlet oleh Pemkab Banyumas ia rasa masih sangat kurang.
“Permasalahan utama yang dihadapi adalah maih terbatasnya sarana prasarana dan pendanaan. Meski begitu, kami punya semangat, itulah kenapa prestasi masih bisa terus kita pertahankan,” katanya.
Hanya saja, ungkap Amron, ketika persoalan itu tidak segera dibenahi, GABSI Banyumas khawatir jika nantinya terjadi adanya atlet yang sampai kemudian direkrut daerah lain dengan iming-iming fasilitas yang lebih baik dari Banyumas.
“Kita harus bisa memproteksi agar atlet kita tidak sampai ada keinginan untuk pindah menjadi atlet untuk wilayah lain. Sejauh ini, kami sangat berterimakasih atas perjuangan yang telah diberikan oleh coach Tjatur Indrawan dan support dari orang tua atlit, tapi kami sangat membutuhkan suport dari stakeholder, ” ungkapnya.
Redaksi Indiebanyumas