BANYUMAS – Antusiasme calon peserta didik yang mendaftarkan diri ke Kelas Jauh SMA Negeri 1 Ajibarang yang berada di Desa Karang Tengah Kecamatan Cilongok sangat tinggi.
Pada hari pertama pendaftaran dibuka, Selasa (25/6/2024), panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun ajaran 2024/2025 di kelas tersebut telah menerima lebih dari 70 berkas para calon peserta didik yang datang.
Jadwal pendaftaran PPDB yang dilaksanakan di Kelas Jauh SMA Negeri 1 Ajibarang di Karang Tengah dimulai 25-28 Juni 2024 secara offline. Alur pendaftaran untuk para calon peserta didik yaitu menyiapkan berkas, datang langsung ke lokasi kelas jauh, mengambil/ mengisi /menyerahkan berkas kepada panitia.
Selanjutnya panitia melakukan verifikasi berkas pendaftaran para calon peserta didik, lalu para peserta didik menerima bukti pendaftaran. Adapun pengumuman PPDB untuk Kelas Jauh SMA Negeri 1 Ajibarang akan disampaikan pada 2 Juli 2024 pukul 10.00 WIB.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ajibarang, Saidan SPd mengatakan, sistem PPDB untuk kelas jauh sekolahnya menggunakan sistem offline karena pada awal berdirinya kelas jauh SMA Negeri 1 Ajibarang, muncul dari aspirasi masyarakat.
Adapun aturan PPDB untuk kelas jauh, kata Saidan, pihaknya mengacu kepada Pergub No 12 Tahun 2024 tentang penerimaan calon peserta didik baru untuk sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan sekolah luar biasa.
“Terkait petunjuk teknis kita mengacu kepada kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Jateng tentang penyelenggaraan penerimaan calon peserta didik baru tahun ajaran 2024/2025,” terang Saidan.
Meski antusiasme calon peserta didik baru yang datang sangat tinggi namun pihak panitia PPDB di Kelas Jauh SMA Negeri 1 Ajibarang tidak bisa menambah jumlah Rombongan Belajar (Rombel) lebih dari 1 kelas. Dengan demikian, jumlah calon peserta didik baru yang bakal diterima di Kelas Jauh SMA Negeri 1 Ajibarang hanya berjumlah 36 siswa.
Menurut Saidan, pihak sekolah harus mentaati aturan dalam Permendikbud No 19 Tahun 2007 bahwa untuk satu jenjang hanya diperbolehkan maksimal 12 Rombel.
“Yang di sekolah induk sudah 11 Rombel. Kalau lebih dari 12 rombel, maka data siswa tidak akan bisa masuk dalam Dapodik nantinya,” jelasnya.
Dapodik atau Data Pokok Pendidikan merupakan sistem pendataan skala nasional terpadu dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional, dan merupakan bagian dari Program perancanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif.
Untuk diketahui, berdirinya Kelas Jauh SMA Negeri 1 Ajibarang di Desa Karang Tengah Kecamatan Cilongok sejak tahun ajaran 2023/2024 merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat. Hal itu didasari karena banyak jumlah anak lulusan SMP di wilayah Kecamatan Cilongok yang merasa dirugikan atas diterapkannya sistem zonasi dalam PPDB terutama untuk sekolah negeri.
Pada tahun 2022, aspirasi masyarakat tersebut kemudian diakomodir oleh Gubernur Jateng kala itu, Ganjar Pranowo. Namun, karena tahapan untuk bisa mendirikan sekolah menengah atas negeri harus melalui proses yang tidak bisa cepat, maka pada 2023 diputuskan didirikan filial atau kelas jauh yang induknya adalah SMA Negeri 1 Ajibarang.
Saidan mengatakan, setelah berdiri kelas jauh maka sesuai dengan kesepakatan dan keputusan dari pemangku wilayah yaitu para kepala desa dan Camat setempat, terkait untuk kuota peserta didik baru kemudian disesuaikan dengan jarak terdekat dari lokasi berdirinya kelas filial.
“Dalam kesepakatan tersebut, kuota penerimaan setiap desa dihitung berdasarkan desa-desa dengan jarak terdekat dari lokasi kelas jauh,” ungkapnya.
Saidan memberikan contoh, ada 4 desa yang memperoleh kuota tambahan 4 siswa untuk bisa masuk di kelas jauh. Ke-4 desa tersebut yaitu desa yang berada di lokasi, dan desa-desa yang berbatasan langsung dengan lokasi, antara lain Karang Tengah, Karanglo, Panembangan dan Kalisari.
“Sedangkan 16 desa lainnya yang ada di Kecamatan Cilongok, masing-masing memperoleh kuota satu peserta didik,” katanya.
Saidan mengatakan, tidak ada hal yang berbeda bagi peserta didik baik yang berada di sekolah induk maupun di kelas jauh.
“Semuanya sama, kurikulum, guru, dan juga sarana dan prasarananya. Justru yang menambah lain, di sini lebih sejuk dan suasana lebih bagus,” ungkapnya. (Angga Saputra)