BANYUMAS– Anggota DPRD Banyumas, Rachmat Imanda, mengadakan pertemuan penting dengan para kepala desa dan pengurus Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih se-Kecamatan Banyumas, Kamis (10/2025). Pertemuan ini bertujuan untuk konsolidasi dan menggali berbagai masalah demi penguatan koperasi desa. Para kepala desa, yang juga menjabat sebagai ex officio ketua badan pengawas koperasi di desa masing-masing, turut hadir dalam diskusi ini.
Dalam diskusinya, Imanda menekankan urgensi penyusunan business plan koperasi yang realistis dan didasarkan pada potensi lokal. Ia menegaskan bahwa koperasi desa harus lebih dari sekadar nama, melainkan harus mampu menjawab kebutuhan ekonomi masyarakat.
“Sebuah business plan yang kuat adalah fondasi utama. Namun, pendampingan berkelanjutan juga sangat diperlukan, jangan sampai koperasi dibiarkan berjalan sendiri,” ujar Imanda.
Selain strategi usaha, Imanda juga mengingatkan para pengurus koperasi dan kepala desa untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan usaha.
Menurutnya, pengelolaan keuangan dan pengambilan keputusan harus dilakukan secara transparan, profesional, dan bertanggung jawab.
“Jangan sampai koperasi justru menjadi beban karena salah urus. Kuncinya ada pada tata kelola dan pengawasan yang sehat,” tegasnya.
Pertemuan ini juga menjadi forum “belanja masalah”, di mana berbagai persoalan dan kendala pasca-pembentukan Kopdes Merah Putih di desa-desa digali. Beberapa isu yang mencuat antara lain terkait legalitas, permodalan, sumber daya manusia (SDM) koperasi, serta perlunya pelatihan manajemen dan akuntabilitas bagi pengurus.
Para kepala desa menyambut baik diskusi ini dan mengapresiasi kehadiran legislator yang memberikan ruang terbuka untuk mendengar langsung aspirasi dan dinamika di lapangan. Mereka berharap koperasi desa dapat menjadi motor penggerak ekonomi produktif berbasis komunitas.
“Ini bukan sekadar formalitas, tetapi ikhtiar bersama agar koperasi desa benar-benar hidup dan berdaya,” tutur
Imanda, yang juga Sekretaris DPC Partai Gerindra Banyumas. Ia berkomitmen untuk terus mengawal proses penguatan kelembagaan Kopdes Merah Putih, termasuk menjembatani kebutuhan teknis melalui regulasi maupun kemitraan lintas sektor.
Dengan konsolidasi semacam ini, Imanda berharap koperasi desa tidak hanya menjadi alat ekonomi, tetapi juga sarana pemberdayaan masyarakat dan penguatan kemandirian desa secara menyeluruh. (Angga Saputra)