Banyumas, indiebanyumas.com – Ada lagi fakta baru terkait program bantuan pemerintah bernama Bansos Sembako yang dulu disebut dengan istilah Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT), yang telah jauh dari prinsip yang diinginkan pemerintah. Di Kecamatan Cilongok, para pedagang sampai pengepul beras dari petani sudah lama mengeluh kesulitan mendistribusikan barang dagangan mereka.
Pedagang Beras Warga Desa Sudimara Kecamatan Cilongok, Rudin mengatakan, selama pemerintah meluncurkan program Bansos Sembako pihaknya tak pernah diberi kesempatan untuk ikut mensuplai beras dari warga lokal. Karenanya, petani akhirnya tidak memperoleh kesempatan untuk menjual beras dengan harga yang baik.
“Kalau ketersediaan untuk menyuplai sampai dua desa Insyaallah kami siap dari produk lokal. Tetapi yang terjadi selama ini pasokan untuk komoditi beras bukan dari hasil tanaman petani kami sendiri sehingga kita pun akhirnya terimbas terutama dari faktor harga,” kata Rudin.
Kepala Desa Batuanten Yulianto Heri mengatakan, selain pedagang beras yang mengalami kesulitan distribusi, pemberdayaan petani lokal untuk ketersediaan salah satu komoditi jugai tidak pernah disentuh. Di desanya, kata Yuli, ada beberapa kelompok petelur yang tidak pernah dilibatkan untuk ikut menyediakan komoditi meskipun produksi di Batuanten mencukupi sampai untuk kebutuhan Bansos Sembako di agen tiga desa.
“Kami merupakan desa yang punya produksi beras baik, tetapi dalam konteks keterlibatan sebagai penyedia sama sekali tak terlibat. Hal sama juga menimpa para pengusaha ayam petelur kelas kecil yang jika digabungkan toh mampu mencukupi sampai dengan tiga desa,” kata Yuli.
Yuli sangat mendukung apabila ada gerakan yang bertujuan untuk meretas persoalan bagi para petani terkait hasil tanaman mereka. “Semoga segera bisa terlaksana agar rasa adil bagi seluruh rakyat Indonesia bisa benar-benar terlaksana,” ungkapnya.
Kepala Desa Sudimara Waryoko sama menyatakan, tujuan pemerintah yang baik tidak disertai dengan pelaksanaan yang menjunjung tinggi rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Tidak ada pemahaman terhadap nilai Pancasila, ini segera harus dibenahi,” tandasnya.