FOKUS UTAMA– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 1 Patikraja kembali menjadi sorotan publik. Jagat maya dihebohkan dengan unggahan video yang memperlihatkan adanya belatung pada irisan timun dalam menu sayur yang dibagikan kepada siswa, Rabu (19/11/2025).
Video tersebut pertama kali muncul di grup Facebook Patikraja Dalam Info dengan narasi bernada sindiran: “Terima kasih kirimannya SPPG Patikraja… ana menu tambahane loo… uget-uget urip.” Unggahan itu segera memicu beragam komentar dan pertanyaan publik mengenai pengelola dapur penyedia menu MBG.
Klarifikasi dari SPPG Patikraja
Kepala SPPG Patikraja, Tri Indriyawati, memberikan penjelasan terkait temuan tersebut. Ia menyebut kemungkinan benda yang terlihat bukan belatung, melainkan ulat yang berasal dari sayuran.
“Kalau dari video terlihat di timun, tapi kemungkinan itu ulat yang asalnya dari selada. Sayuran kami datang malam dan dipersiapkan juga malam hari, dipotong, dicuci, semua fresh,” jelas Tri kepada wartawan.
Tri menambahkan, proses pengolahan dilakukan cepat sehingga ada kemungkinan bagian sayuran luput dari pemeriksaan visual.
Siapa Pengelola Dapur MBG?
Berdasarkan informasi internal yang diterima wartawan, dapur penyedia makanan MBG Patikraja disebut berada di lahan milik keluarga yang disewakan dan dikelola oleh seorang anggota DPRD Banyumas.
“Kalau SPP Patikraja ini, setahu saya dapurnya dikelola Bu Alfie dari Komisi 4. Sedangkan tanah lokasi dapur itu milik seseorang yang disewakan,” ujar Tri Indriyawati.
Insiden ini menambah daftar kontroversi dalam pelaksanaan program MBG di Banyumas. Publik kini menunggu klarifikasi resmi dari pihak terkait, termasuk pengelola dapur dan pemerintah daerah, untuk memastikan kualitas serta keamanan makanan yang disajikan kepada siswa.
Permintaan Maaf SPPG
Tri Indriyawati, menyampaikan permintaan maaf terkait temuan belatung dalam menu sayuran programMBG yang dibagikan kepada siswa SMA Negeri 1 Patikraja. Ia mengaku saat kejadian berlangsung sedang berada di Semarang bersama ahli gizi untuk mengikuti kegiatan selama tiga hari.
“Kejadiannya hari Rabu. Kebetulan saya selaku kepala SPPG dan ahli gizi sedang ada acara di Semarang. Artinya saat itu memang tidak berada di lokasi dan semua dalam kondisi ‘under control’ oleh tim lapangan,” ujar Tri, Jumat (21/11/2025).
Menurutnya, operasional saat itu telah didisposisikan kepada asisten lapangan dan akuntan yang mengoordinasikan tim pemorsian serta tim masak.
“Menu sudah disiapkan sesuai prosedur. Tim sudah memahami bagaimana proses pencucian bahan, pengolahan, dan pemorsian porsi makanan,” jelasnya.
Ahli Gizi Ikut Sampaikan Permohonan Maaf
Ahli gizi program MBG di SPPG Patikraja, Intan, juga menyampaikan permintaan maaf atas kekurangan dalam pelaksanaan program selama tiga minggu terakhir.
“Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pelaksanaan ini masih kurang memuaskan. Semoga kejadian ini menjadi evaluasi agar kami bisa bekerja lebih baik,” ucapnya. (Angga Saputra)


