INDIE BANYUMAS
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Abrasi Pantai Kemiren Mengancam Tambak Udang, BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter

Kamis, 9 September 2021

CILACAP – Akibat gelombang tinggi dan angin kencang dalam beberapa hari terakhir menyebabkan abrasi di Pantai Kemiren, Kabupaten Cilacap. Abrasi tersebut terjadi sejauh 5-10 meter.

Selain menggerus bibir pantai, abrasi juga merobohkan pohon cemara di sepanjang pantai dan mengancam tambak udang milik nelayan. Bahkan jika terus dibiarkan, hutan cemara yang tersisa akan terancam jika gelombang tinggi kembali terjadi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Wijonardi mengatakan, abrasi yang terjadi di Pantai Kemiren, dikarenakan adanya pengikisan oleh air laut karena angin timuran belakangan ini.

“Kita tidak bisa menjustifikasi karena tiap periodenya seperti itu, akan terjadi gelombang tinggi mencapai bibir pantai, kemudian menghantam pohon penghijauan,” kata Wijonardi, Rabu (8/9).

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena adanya siklus alam. Sehingga tidak masuk katagori kebencanaan. Namun pihaknya pun telah berkoordinasi dengan TNI AD selaku pemilik tanah di sepanjang pantai Cilacap.

“Kalau kita mencegah supaya tidak melebar bisa, tapi karena sepanjang pantai merupakan milik Angkatan Darat, BPBD tidak bisa seenaknya sendiri melakukan aktivitas disitu tanpa persetujuan mereka,” katanya.

Wijonardi mengatakan, BPBD Cilacap telah menyiapkan 500 unit bronjong untuk upaya pencegahan di Pantai Kemiren. Dalam pelaksaannya pihaknya akan berkoodinasi dengan Kodim Cilacap.

“Kita rencanakan pemasangan bronjong dengan serabut kelapa kita sudah siapkan 500 unit. Pemasangannya bersama-sama dengan TNI, kita akan ikut mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorogi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, perairan Selatan Cilacap hingga Samudera Hindia Selatan Cilacap berpeluang terjadi gelombang dengan ketinggian 2,5 – 4,0 meter.

Rendi mengatakan, mengenai kondisi pasang surut air laut, kondisi pasang tertinggi Samudera Hindia masih dalam tingkat moderat. Kondisi tersebut diprakirakan berlangsung hingga tiga hari ke depan.

“Mohon diwaspadai masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir, nelayan, aktivitas kelautan maupun wisatawan. Kondisi pasang pesisir akan terjadi sekitar pukul 08.00 sampai 21.00. Puncak tertinggi pasang sekitar 1,8 meter,” jelas Rendi. (ray)

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Sepekan Simulasi, Jumlah Wisatawan di Purbalingga Masih Sepi

Selanjutnya

Pemuda Jual Ribuan Obat Terlarang Dalihnya untuk Pulang Kampung, Akhirnya Dibekuk Polisi Purbalingga

Selanjutnya

Pemuda Jual Ribuan Obat Terlarang Dalihnya untuk Pulang Kampung, Akhirnya Dibekuk Polisi Purbalingga

Persiapan Atlet Cabor Panah Dalam Menghadapi PON Papua 2021

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com