Purbalingga – Bangunan Gedung Olahraga (GOR) Indoor yang berada di kompleks Stadion Goentoer Darjono, Purbalingga saat ini kondisinya mengenaskan. Sarana olahraga yang pembangunannya mengalami putus kontrak di tahun 2019 tersebut mangkrak dan terlihat menjadi bangunan horor yang menyeramkan.
“Rencananya pembangunan akan kembali dilanjutkan di tahun 2021. Ada anggaran sekitar Rp 6 miliar yang disiapkan. Namun kepastiannya masih menunggu pembahasan mengenai recofusing anggaran terkait penanganan Covid-19,” kata Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Pemkab Purbalingga, Siswanto, Minggu (28/3/2021).
Diungkapkan, pihaknya juga turut prihatin dengan kondisi bangunan yang terkesan mangkrak dan tak terurus. Oleh karena itu Pemkab mengupayakan agar pembangunan dilanjutkan di tahun anggaran 2021. Bahkan di tahun 2020 juga sudah dialokasikan anggaran.
“Namun karena adanya pandemi Covid-19, sejumlah anggaran pembangunan fisik dikurangi,” ujarnya.
Tahun 2021 sebenarnya dialokasikan juga anggaran kelanjutan pembangunan. Namun mengenai kepastian dan besaran anggaran masih menunggu pembahasan final terkait recofusing anggaran. Rencananya di tahun 2023 pembangunan gedung olahraga Indoor tersebut bisa selesai.
“Target kami memang di tahun 2023 gedung tersebut bisa difungsikan,” lanjutnya.
Pantauan Serayunews.Com di lokasi GOR Indoor, pembangunan hingga putus kontrak baru terlaksana sebagian. Di antaranya pembangunan lantai dasar dan pondasi. Data yang diperoleh dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Pemkab Purbalingga menyebutkan pembangunan GOR Indoor diprediksi menelan biaya sekita Rp 10,6 miliar.
Pembangunan dimulai pada Mei 2019. Gedung tersebut memiliki sarana lapangan bulutangkis. Selain itu juga bisa difungsikan sebagai lapangan bola basket, sepak takraw, bola volley dan bela diri. Gedung berkapasitas 2000 orang tersebut pembangunannya dibiayai oleh anggaran APBD Kabupaten dengan metode multi years.