BANYUMAS – Forum Group Discussion (FGD) bertema “Pancasila Sebagai Bintang Panuntun” yang digelar di Desa Kali Kesur, Kecamatan Kedungbanteng, Jumat (5/12/2025), diwarnai sorotan terhadap aktivitas pertambangan yang belakangan menjadi sorotan publik, khususnya di Desa Baseh. Tokoh sepuh PDI-P, Adi Tarso, mengingatkan potensi bahaya besar jika kegiatan tambang terus beroperasi tanpa kendali.
Menurutnya, kerusakan alam bukan hanya akibat bencana, tetapi juga keserakahan manusia. Ia meminta masyarakat Baseh mempertimbangkan penghentian tambang karena dikhawatirkan dapat memicu bencana besar.
“Kalau tambang diteruskan terlalu dalam, di bawahnya ada air dan ditekan Gunung Jenar serta Gunung Slamet. Ini bisa roboh dan tergenang hingga berdampak ke Desa Baseh bahkan Desa Jipang, Karanglewas. Selain di Baseh penambangan ilegal di tempat lain juga harus diperhatikan, ” ujarnya.
Selain itu, Adi Tarso mengajak peserta FGD mendoakan korban bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
“Sekarang kita menerima musibah dari alam ditambah keserakahan manusia. Yang meninggal dan hilang lebih dari seribu orang bukan karena air atau lumpur, tapi karena keserakahan,” tegas Adi Tarso.
Usai menyampaikan hal tersebut, ia memaparkan materi tentang Pancasila sebagai ideologi negara yang digali Bung Karno.
Ketua Komisi C DPRD Jateng: Pancasila Harus Jadi Bintang Penuntun
Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah, H. Bambang Hariyanto Baharudin (BHB), selaku inisiator FGD menegaskan kegiatan ini bagian dari kewajiban anggota dewan untuk menyerap aspirasi sekaligus menyosialisasikan nilai kebangsaan.
Menurut BHB, tema dipilih karena terjadi penurunan pemahaman ideologi di masyarakat.
“Pancasila bukan diciptakan, melainkan digali Bung Karno pada 1 Juni 1945 dan ditetapkan sebagai dasar negara pada 18 Agustus 1945,” jelasnya.
Ia berharap Pancasila kembali menjadi dasar politik yang mempersatukan, bukan memecah belah.
“Pancasila harus menjadi garda ideologis partai dan tidak tergerus tuntutan zaman,” tegasnya.
Narasumber lain, Angga Saputra dari indiebanyumas, menekankan bahwa dalam filsafat politik, Bintang Panuntun adalah nilai dasar yang memberi arah bagi perjalanan bangsa.
“Pancasila adalah guiding star bangsa Indonesia, nilai yang menerangi jalan agar tidak tersesat di tengah perubahan zaman,” ungkapnya.

Acara FGD bertema “Pancasila Sebagai Bintang Panuntun” yang berlangsung di Kantor Balai Desa Kali Kesur tersebut dihadiri masyarakat desa dan tokoh-tokoh setempat, serta dimoderatori oleh Ketua Persatuan Alumni (PA) GMNI Banyumas, Edwi Yulianto. (redaksi)


