BANYUMAS – Suasana fajar di Desa Karangcegak, Kecamatan Sumbang, mendadak berubah haru ketika tangis seorang bayi memecah keheningan, Minggu (16/11/2025) sekitar pukul 04.00 WIB. Bayi laki-laki itu ditemukan tergeletak di dalam keranjang plastik merah muda di depan rumah Kardi, warga RT 09 RW 01.
Kardi, yang pertama mendengar tangisan, awalnya hendak keluar rumah untuk beraktivitas. Namun langkahnya terhenti ketika suara lirih terdengar dari teras. Saat membuka pintu, ia mendapati bayi dengan selimut seadanya, dalam kondisi sehat dan tenang.
“Saya kaget, pas dicek ternyata ada bayi di dalam keranjang plastik warna merah muda,” tutur Kardi.
Ia segera memanggil Warsiti, lalu bersama-sama menghubungi Polsek Sumbang dan bidan desa untuk memastikan keselamatan sang bayi.
Pesan Haru di Samping Bayi
Bersama bayi tersebut ditemukan selembar kertas berisi pesan menyayat hati, diduga ditulis oleh orang tuanya. Pesan itu menyebutkan nama bayi, Abhizar Zavian Elvando Novemio, lengkap dengan permohonan maaf dan harapan agar sang anak dirawat dengan penuh kasih.
“Halo orang baik, namanya Abhizar Zavian Elvando Novemio (Laki-laki). Tolong jangan lapor pihak berwajib ya, saya mohon. Titip dia, semoga pahala dan rezekimu luas. Terima kasih banyak orang baik. Mohon maaf setulus-tulusnya.”
Tulisan tersebut menggambarkan pergulatan batin seseorang yang terpaksa melepaskan darah dagingnya, namun tetap berharap anaknya hidup dalam kasih sayang.
Plt Kapolsek Sumbang, AKP Basuki, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan laporan diterima sekitar pukul 04.15 WIB, dan petugas segera mendatangi lokasi.
“Bayi selanjutnya dibawa ke Puskesmas Sumbang 1 dan dalam keadaan sehat,” terangnya.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif di balik pembuangan bayi tersebut serta mencari identitas orang tua.
Kabar penemuan bayi ini cepat menyebar melalui pesan singkat dan memunculkan gelombang simpati. Warga berharap bayi malang tersebut segera mendapat perlindungan dan kehidupan yang lebih baik, sementara aparat berupaya mengungkap alasan di balik tindakan yang mengundang iba ini. (Angga Saputra)


