BANYUMAS – Yayasan Puntadewa bersama RSUD Banyumas menggelar Workshop Kegawatdaruratan Psikiatri dan Penanganan Trauma Psikologis Pasca Bencana pada Minggu (16/11/2025). Kegiatan ini digelar di Aula Pertemuan RSUD Banyumas Lantai III Gedung Thalasemia, diikuti 50 peserta dari sejumlah rumah sakit di Banyumas, Purbalingga, dan sekitarnya.
Fokus pada Penanganan Darurat Psikiatri
Ketua panitia, Catur Budi R, S.Kep.Ns., menjelaskan bahwa workshop ini merupakan komitmen Puntadewa dan RSUD Banyumas untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam menghadapi kondisi kegawatdaruratan psikiatri.
“Workshop ini diselenggarakan sebagai wujud komitmen memperkuat jejaring pelayanan kesehatan jiwa di Banyumas dan sekitarnya,” ujarnya.
Menurutnya, kasus seperti agitasi akut, percobaan bunuh diri, kekerasan, delirium, hingga pasien dengan risiko tinggi menyakiti diri maupun orang lain sering dijumpai. Karena itu, tenaga kesehatan dituntut memiliki kompetensi klinis, komunikasi efektif, kerja tim, serta pemahaman legal yang kuat.
Materi dari Narasumber Kompeten
Peserta yang terdiri dari dokter dan perawat menerima materi dari narasumber bidang psikiatri, keperawatan jiwa, manajemen krisis, dan teknik de-eskalasi.
“Dengan narasumber yang kompeten, diharapkan peserta memperoleh wawasan dan keterampilan praktis,” tambah Catur.
Komitmen Puntadewa dan RSUD Banyumas
Pembina Yayasan Puntadewa, dr. Hilma Paramitha, Sp.KJ., Subsp.EP (K), menegaskan komitmen untuk terus mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan jiwa dan kualitas hidup ODGJ.
“Kami berkomitmen mendukung penguatan layanan keswa dan kualitas hidup teman-teman ODGJ,” katanya.
Direktur RSUD Banyumas, dr. Widyana Grehasututi, Sp.OG., Msi.Med., dalam sambutan daring menekankan bahwa workshop ini bagian dari upaya peningkatan mutu pelayanan dan kapasitas SDM rumah sakit.
“Kegiatan ini sejalan dengan visi RSUD Banyumas untuk menghasilkan tenaga kesehatan profesional, berkualitas, dan berorientasi pada keselamatan pasien,” jelasnya.
Acara pembukaan turut dimeriahkan dengan tarian tradisional yang diiringi grup karawitan Keswa Laras, menambah nuansa kebersamaan dalam kegiatan tersebut. (Angga Saputra)


