FOKUS – Penolakan terhadap rencana bergabungnya Ketua Umum Projo, Budi Arie, ke Partai Gerindra terus meluas. Kali ini, Pengurus Cabang Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Kabupaten Banyumas menyatakan sikap tegas menolak.
Ketua PC Satria Banyumas, Adhi Wiharto, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengirim surat resmi kepada Pimpinan Pusat Satria untuk diteruskan kepada Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Kami dengan tegas menolak Budi Arie bergabung ke Partai Gerindra,” ujar Adhi.
Menurutnya, meski Gerindra terbuka bagi siapa pun yang ingin berjuang demi rakyat, bangsa, dan negara, kehadiran Budi Arie dinilai sarat kepentingan pragmatis dan berpotensi merusak kondusivitas internal partai.
Adhi menyoroti pentingnya proses kaderisasi di Gerindra, yang dimulai dari jenjang pratama hingga utama. Ia menilai tidak tepat jika ada pihak luar yang masuk secara tiba-tiba tanpa melalui proses tersebut.
“Bergabungnya Budi Arie terkesan sebagai manuver politik pragmatis yang bisa merugikan partai,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa ribuan kader Satria Gerindra Banyumas telah berjuang di akar rumput selama bertahun-tahun dengan loyalitas tinggi. Masuknya figur seperti Budi Arie, menurutnya, bisa mengikis semangat perjuangan tersebut.
Adhi memahami bahwa Projo sempat mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, namun ia menegaskan bahwa dukungan tersebut tidak serta-merta menjadi tiket masuk ke Gerindra.
“Gerindra adalah partai pejuang rakyat, bukan tempat berlindung bagi kepentingan pribadi atau kelompok,” ujarnya.
Adhi kembali menegaskan bahwa seluruh jajaran PC Satria Banyumas menolak keras bergabungnya Budi Arie ke Partai Gerindra. (Angga Saputra)


