BANYUMAS – Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memanggil Kepala SMAN 5 Purwokerto, Senin (22/9/2025). Pemanggilan ini terkait dugaan penyelewengan dana kegiatan tahunan Smala Zone yang menyeret nama Ketua OSIS sekolah tersebut.
Kepala Seksi SMA Cabang Dinas X, Dwi Sucipto, mengatakan pihaknya berkewajiban mendampingi sekolah menyelesaikan persoalan itu.
“Pada hari ini kami bertemu dengan kepala sekolah dan timnya untuk mendengarkan langsung apa yang sebenarnya terjadi, serta mengapa sampai muncul berita seperti itu,” ujarnya.
Menurut Dwi, sekolah membenarkan adanya persoalan keuangan usai acara Smala Zone. Meski kegiatan berjalan sukses dan meriah, sejumlah vendor mengaku belum menerima pelunasan pembayaran.
“Informasi yang kami terima, pihak sekolah tidak memungkiri adanya tagihan yang belum terbayar. Artinya memang ada persoalan sebagaimana yang ramai diberitakan,” jelasnya.
Ia menegaskan, karena kegiatan tersebut bersifat internal sekolah, Cabdin hanya mendorong pihak sekolah segera menyelesaikan masalah agar tidak merugikan pihak manapun.
“Terkait sanksi dan sebagainya belum sampai ke arah itu. Fokus kami saat ini adalah memastikan sekolah memberikan penjelasan kepada publik,” katanya.
Dugaan Kelalaian Ketua OSIS
Kepala SMAN 5 Purwokerto, Erlin Retno Viyanti, tidak menampik adanya persoalan pasca Smala Zone 2025. Sejumlah vendor menagih pembayaran sewa panggung dan percetakan banner, sementara panitia tidak bisa memenuhi karena dana telah habis.
“Acara berlangsung lancar, tapi setelahnya kami dikejutkan ada biaya yang belum terbayarkan,” ujar Erlin.
Hasil penelusuran internal mengarah pada Ketua OSIS. Uang event yang semestinya dikelola bendahara justru disimpan di rekening pribadi ketua OSIS.
“Pada event sebelumnya, dana selalu dipegang bendahara. Namun kali ini, ketua OSIS meminta pengelolaan anggaran ada padanya,” katanya.
Pihak sekolah kemudian menghadirkan orang tua ketua OSIS pada Senin (15/9/2025). Keluarga yang mengaku tidak mengetahui detail penggunaan dana akhirnya bertanggung jawab melunasi kekurangan pembayaran.
“Orang tua menyatakan anaknya lalai. Mereka sudah mengganti kekurangan biaya yang timbul. Dengan begitu konsekuensi dari kelalaian telah dipenuhi,” jelas Erlin.
Adapun sisa tunggakan meliputi sewa panggung Rp19 juta dan percetakan banner Rp577 ribu.
Dana Capai Rp100 Juta
Smala Zone merupakan agenda tahunan yang dikelola OSIS dengan dukungan berbagai pihak. Menurut Erlin, total anggaran tahun ini mencapai lebih dari Rp100 juta, termasuk untuk menghadirkan bintang tamu Riswan Fadhilah.
Pendanaan berasal dari iuran sukarela siswa, sponsor, serta donatur. “Mereka menabung sejak beberapa bulan, tanpa paksaan. Ada juga sponsor dan donatur,” pungkasnya. (Angga Saputra)


