BANYUMAS – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah untuk masyarakat kurang mampu di Desa Sokawera dan Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, menjadi sorotan publik. Warga mempertanyakan kualitas makanan yang disajikan, menyusul temuan menu berupa kacang rebus yang dinilai tidak mencerminkan tujuan program.
Keluhan warga muncul melalui unggahan di grup Facebook Seputar Cilongok, yang menampilkan foto dan komentar terkait menu MBG dari dapur umum di Grumbul Bojong, Desa Gunung Lurah.
“Kalau hari ini kacang rebus, besok-besok bisa jadi cuma gethuk goreng. Padahal program ini bertujuan mulia: menyediakan makanan bergizi untuk warga kurang mampu,” tulis salah satu warga, sembari menandai akun resmi Pemkab Banyumas, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial.
Warga juga mendesak pengelola dapur MBG agar menjalankan program sesuai amanah dan perjanjian. “Jangan asal-asalan, ini menyangkut kebutuhan masyarakat kecil,” tegasnya.
Unggahan lain menyampaikan kritik dengan nada satir. “Kacang rebus, kaya arep nonton wayang,” tulis seorang pengguna.
Sementara komentar lain menyebutkan, “Wis akeh sing komplen, segane mambu, ora layak dipangan. Sing dipasrahi kudu mikir, aweh panganan sehat. Ngawur, jajal anakmu dikasih koyo ngono.”
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono, menyampaikan apresiasi atas informasi yang masuk dari masyarakat.
“Terima kasih atas informasinya. Karena Dindik merupakan penerima manfaat dari program ini, maka segera akan kami koordinasikan dengan Bu Luki yang bertugas di SPPI Banyumas terkait informasi tersebut, agar ke depan tidak terjadi lagi. Kami juga akan mengonfirmasikan hal ini dengan sekolah yang dimaksud,” kata Joko.
Untuk diketahui, SPPI merupakan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia. Sedangkan dapur yang digunakan untuk memasak dan mendistribusikan menu makanan MBG yaitu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (Angga Saputra)


