INDIE BANYUMAS
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Unsoed dan SMP Diponegoro 1 Purwokerto Bersinergi Cegah Perundungan dan Kekerasan Seksual

Unsoed dan SMP Diponegoro 1 Purwokerto Bersinergi Cegah Perundungan dan Kekerasan Seksual

Penandatanganan pakta integritas secara simbolik dengan menempelkan telapak tangan berwarna di atas banner. (istimewa)

Minggu, 7 September 2025

BANYUMAS– Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), yang dipimpin oleh Asti Inayah, S.H., M.H., melaksanakan kegiatan penerapan IPTEKS bertajuk “Perlindungan Hak Anak: Edukasi dan Advokasi terhadap Perundungan dan Pelecehan Seksual di Lingkungan Pendidikan”. Kegiatan ini berlangsung di SMP Diponegoro 1 Purwokerto dan melibatkan 52 siswa kelas VII dan VIII.

Dalam pelaksanaannya, setiap lima siswa didampingi oleh satu mahasiswa pendamping yang memfasilitasi sesi pre-test, post-test, serta permainan edukatif Molypoly. Para peserta dibagi ke dalam 10 kelompok untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif dan inklusif.

Kegiatan dimulai dengan seminar yang mengangkat isu perlindungan hak anak, penolakan terhadap perundungan, dan pencegahan kekerasan seksual. Sesi permainan edukatif turut diselenggarakan untuk memperkuat pemahaman siswa dalam suasana yang menyenangkan. Sebagai penutup, siswa menandatangani pakta integritas secara simbolik dengan menempelkan telapak tangan berwarna di atas banner, sebagai bentuk komitmen bersama untuk menolak segala bentuk kekerasan dan perundungan.

Menurut Asti Inayah, perundungan bukanlah hal sepele. “Jangan hanya bermain, teman juga harus dirangkul, bukan dipukul. Bullying bisa meninggalkan luka mendalam, baik fisik maupun psikis, yang berdampak pada masa depan anak. Jika budaya saling menghargai dibangun sejak dini, maka sekolah akan menjadi ruang aman bagi tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Senada dengan itu, Advokat Ory Wulandari menekankan pentingnya membangun kesadaran sejak dini.

“Anak-anak perlu belajar menjaga diri dan menghargai sesama. Jangan takut bersuara ketika menghadapi perundungan atau pelecehan. Setiap anak berhak merasa aman dan dihargai. Dengan keberanian untuk berkata tidak, kita bisa menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan bebas dari ketakutan,” tegasnya.

Kepala SMP Diponegoro 1 Purwokerto, Bambang Muharwo, menyambut baik kegiatan ini. “Terima kasih atas pelaksanaan kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Semoga dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan lingkungan sekolah,” katanya.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi tentang bahaya perundungan dan pelecehan seksual, tetapi juga menanamkan nilai-nilai perlindungan anak sebagai investasi masa depan bangsa. Dengan membangun lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan, siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang berdaya saing, bermartabat, dan berkarakter kuat.

Mari bersama wujudkan sekolah yang ramah anak—tempat di mana setiap siswa merasa aman, dihargai, dan didukung untuk berkembang secara optimal. (Alri Johan)

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Remaja Tenggelam di Sungai Cikawung Wanareja Ditemukan Meninggal

Selanjutnya

27 PAC PDIP Banyumas Rampungkan Pleno, Tiga Nama Calon Ketua DPC Diusulkan

Selanjutnya
Sejumlah Nama Kader PDI-P Siap Nahkodai Banteng Banyumas, Siapa Saja?

27 PAC PDIP Banyumas Rampungkan Pleno, Tiga Nama Calon Ketua DPC Diusulkan

PAC Usulkan Pinka Haprani dan Andika Perkasa sebagai Calon Ketua DPD PDIP Jateng

PAC Usulkan Pinka Haprani dan Andika Perkasa sebagai Calon Ketua DPD PDIP Jateng

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com