INDIE BANYUMAS
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Belum Genap Sebulan, Empat Penderes di Cilongok Alami Kecelakaan Kerja

Belum Genap Sebulan, Empat Penderes di Cilongok Alami Kecelakaan Kerja

Yuni Hasta dan warga sedang mengantarkan Kamsia (55) penderes dari Desa Sudimara Kecamatan Cilongok yang dirawat di rumah sakit akibat jatuh dari pohon kelapa. (Foto : dok. pribadi warga)

Rabu, 6 Agustus 2025

BANYUMAS – Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, empat penderes di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, mengalami kecelakaan kerja akibat terjatuh dari pohon kelapa saat menjalankan aktivitas rutin mereka.

Pegiat sosial, Yuni Hasta, mengatakan bahwa sejauh ini bantuan yang diberikan kepada para korban berupa layanan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan bantuan logistik dari Palang Merah Indonesia (PMI), berupa bahan makanan.

Namun, banyak penderes yang belum tercover asuransi maupun tidak memiliki KIS yang aktif. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai kejelasan prosedur dan pemerataan jaminan sosial bagi para penderes yang notabene bekerja dengan risiko tinggi.

Berikut data dan kronologi singkat para korban:

1. Kamsi (55) – Warga Desa Sudimara. Terjatuh saat memanjat pohon kelapa pada Minggu, 27 Juli 2025 pukul 09.30 WIB. Mengalami luka dalam serius dan dirawat di RS Hermina.

2. Cartim Ali Mashuri (54) – Warga Desa Sokawera. Terjatuh saat menderes pada Senin, 28 Juli 2025 pukul 09.00 WIB.
Mengalami luka dalam serius dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

3. Ratam (53) – Warga Desa Batuanten.
Terjatuh saat bekerja pada Rabu, 30 Juli 2025 pukul 15.45 WIB.
Menderita patah tulang belakang dan kini dirawat di RS Siaga Medika.

4. Arif Sa’bani (50) – Warga Grumbul Kalipancur Wetan, Desa Rancamaya.
Terjatuh saat menderes pada Minggu, 3 Agustus 2025 pukul 17.30 WIB.
Mengalami luka dalam cukup serius dan dilarikan ke Rumah Sakit Islam.

Yuni mengungkapkan keprihatinan atas minimnya perlindungan sosial yang diterima oleh para penderes. Ia menyebut, hanya sebagian kecil penderes yang memiliki kartu asuransi penderes atau KIS aktif. Sementara sebagian besar lainnya belum memiliki akses terhadap jaminan kesehatan maupun bantuan pemerintah lainnya.

“Banyak penderes yang tidak memiliki kartu asuransi kerja atau KIS yang aktif. Bahkan ada yang sama sekali belum pernah menerima bantuan, padahal mereka bekerja dengan risiko tinggi setiap hari,” ujarnya.

Ia pun berharap agar pemerintah kabupaten melalui dinas terkait segera melakukan pendataan ulang dan memastikan bahwa penderes masuk dalam prioritas penerima jaminan sosial, mengingat peran mereka dalam sektor ekonomi masyarakat pedesaan cukup signifikan.

“Ini belum sebulan, kalau secara akumulatif angka per tahun yang mengalami kecelakaan kerja saat memanjat pohon sangat banyak. Saat musim hujan bisa dalam sehari terjadi beberapa kecelakaan kerja,” ungkapnya. (Angga Saputra)

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

RESTRUKTURISASI KAPITAL ADALAH JALAN KEADILAN

Selanjutnya

Tingkat Kecelakaan Tinggi, Aktivis Dorong Program Zero Incident untuk Penderes di Banyumas

Selanjutnya
Tingkat Kecelakaan Tinggi, Aktivis Dorong Program Zero Incident untuk Penderes di Banyumas

Tingkat Kecelakaan Tinggi, Aktivis Dorong Program Zero Incident untuk Penderes di Banyumas

Pansus Tukar Guling Tanah Bengkok Desa Karangrau Segera Dibentuk

Pansus Tukar Guling Tanah Bengkok Desa Karangrau Segera Dibentuk

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com