BANYUMAS– Untuk mengenang peristiwa kelam dalam perjalanan demokrasi Indonesia yang dikenal dengan Kudatuli atau Kudeta 27 Juli, PAC PDI Perjuangan Baturraden menggelar sarasehan dan doa bersama pada Sabtu malam, 27 Juli 2025.
Acara ini bertempat di Balai Desa Pandak, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.
Dimulai pukul 20.00 WIB, acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Tampak Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyumas, Dokter Budhi Setiawan, serta anggota DPRD Banyumas, Dokter Hendri Setiawan. Turut hadir pula Ketua PAC Baturraden, Wahyu Kusuma Negara, Kepala Desa Pandak, Rasito, dan seluruh pengurus ranting dari desa-desa di Kecamatan Baturraden.
Wahyu Kusuma Negara, Ketua PAC Baturraden, menyatakan, “Acara ini kami selenggarakan sebagai bentuk refleksi terhadap peristiwa Kudatuli. Ini bukan sekadar peringatan, tapi juga pengingat bahwa demokrasi kita lahir dari perjuangan dan pengorbanan.”
Sarasehan ini menghadirkan narasumber utama, yaitu Ketua Komisi C DPRD Jawa Tengah, Bambang Hariyanto Bachrudin (BHB), serta budayawan sekaligus pengurus DPC PDIP Banyumas, Jarot Setyoko.
Bambang Hariyanto Bachrudin dalam kesempatan itu berharap, “Saya berharap peserta tidak hanya mendengar sejarah, tapi juga mewarisi api perjuangan agar menjadi kader-kader partai yang militan, idealis, dan konsisten dalam membela rakyat.”
Senada dengan Bambang, Jarot Setyoko, menambahkan, “Kita tidak ingin acara seperti ini hanya menjadi seremonial. Peserta harus memahami perjalanan historis dari PDI menjadi PDI Perjuangan agar nilai-nilai perjuangan tetap hidup.”
Acara yang berlangsung hingga pukul 23.00 WIB ini ditutup dengan doa bersama dan sesi foto bersama seluruh peserta. Momen tersebut menciptakan suasana hangat dan penuh kebersamaan, menandai sebuah malam reflektif untuk terus menjaga semangat demokrasi yang lahir dari pengorbanan, bukan pemberian. (Angga Saputra)


