BANYUMAS – Liburan sekolah tak selalu diisi dengan jalan-jalan atau bermain. Di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, sejumlah anak memilih menghabiskan waktu luang dengan kegiatan produktif: membantu orang tua memproduksi keripik pisang. Selain memberikan pengalaman baru, aktivitas ini juga menanamkan semangat kewirausahaan sejak dini.
Rusamsi (50), warga RT 6 RW 3 Panembangan, mengaku bersyukur karena permintaan keripik pisang produksinya terus meningkat. Momentum liburan sekolah pun ia manfaatkan untuk melibatkan anak-anak di lingkungan sekitar.
“Alhamdulillah, peminat keripik pisang terus bertambah. Mumpung liburan, saya ajak anak-anak sendiri, keponakan dari Tangerang dan Cilacap, juga anak-anak tetangga untuk belajar dan bantu produksi,” ujarnya.
Tidak sekadar membantu, para anak diajarkan proses produksi secara menyeluruh, mulai dari penanaman pisang, pengolahan, pencampuran berbagai rasa, hingga pengemasan produk.
“Mereka sangat antusias. Saya ajarkan semua tahapannya. Ini cara saya memperkenalkan usaha rumahan tradisional agar mereka paham bahwa dari desa pun bisa mandiri dan berdaya,” tambahnya.
Salah satu anaknya yang turut membantu adalah Raditya Alfairus, siswa kelas 5 SD. Selama liburan, ia lebih memilih tinggal di rumah dan membantu keluarganya.
“Liburan ini saya nggak ke mana-mana. Saya bantu bikin keripik pisang di rumah. Belajar ngiris, goreng, kasih rasa cokelat, sampai bungkusin,” ujar Adit, sapaan akrabnya.
Menurut Adit, kegiatan ini jauh lebih bermanfaat dibanding bermain di luar rumah. Ia merasa senang karena bisa belajar hal baru sekaligus meringankan pekerjaan orang tua.
“Senang bisa belajar dan bantu orang tua. Nggak liburan ke luar, tapi tetap bahagia,” tuturnya dengan semangat.
Hal serupa dirasakan oleh Finisha Sekar, siswi kelas 7 SMP. Ia lebih memilih ikut membantu produksi keripik pisang daripada sekadar jalan-jalan ke kota selama liburan.
“Sangat senang, bisa belajar hal baru. Saya bantu mulai dari packing sampai menambahkan aroma dan rasa pada keripik,” katanya.
Kegiatan sederhana ini mengajarkan nilai-nilai penting seperti kemandirian, tanggung jawab, serta kebersamaan dalam keluarga. Liburan sekolah pun menjadi lebih bermakna, bukan sekadar waktu istirahat dari pelajaran, tetapi juga momen belajar kehidupan yang nyata di tengah komunitas. (Angga Saputra)


