PURWOKERTO – PT Pringsewu Cemerlang menjalin kemitraan strategis dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melalui program laboratorium bisnis yang dikelola mahasiswa. Ini merupakan bagian dari inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk mempersiapkan SDM siap kerja dan wirausaha muda.
Totok Sutrisno, Direktur Utama Pringsewu, menjelaskan kolaborasi ini selaras dengan tiga pilar pengembangan perusahaan, antara lain pertumbuhan usaha, penguatan SDM, dan tanggung jawab sosial.
“Kami membutuhkan SDM berkualitas, dan itu ada di kampus. CSR kami bukan sekadar bantuan materi, tapi transfer ilmu langsung,” tegas Totok usai meresmikan Project Based Learning (PBL) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed, Senin (26/5/2025)
Totok menambahkan, program ini memungkinkan mahasiswa terjun langsung mengelola unit usaha mini dengan pendampingan karyawan Pringsewu. Mereka (mahasiswa) akan belajar tentang pengadaan bahan baku, Penetapan harga, Pelayanan pelanggan
serta penyusunan laporan keuangan
“Mahasiswa diseleksi, dibekali, lalu bekerja dalam tim layaknya bisnis nyata,” jelas Totok.
Dikatakan Totok, model ini telah diujicobakan sebelumnya di UGM Yogyakarta dan termasuk di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed yang baru bergabung.
Dukungan Penuh dari Kampus
Prof Wiwi Rabiatul Adawiyah, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed, menyambut positif program ini. Menurutnya, inisiatif tersebut sejalan dengan konsep “Kampus Berdampak” yang menggantikan MBKM.
“Mahasiswa tak hanya dapat teori, tapi juga bagi hasil dari usaha yang dikelola. Kampus pun mendapat manfaat finansial,” ungkap Wiwi.
Ia menekankan, program PBL ini berbeda dengan magang konvensional karena mahasiswa benar-benar mengelola bisnis di lingkungan kampus.
“Ini pertama kalinya model seperti ini diterapkan langsung di lingkungan kampus. Kalau MBKM biasanya magang di luar, tapi ini mahasiswa benar-benar mengelola langsung di sini,”tambahnya.
Wiwi berharap program ini dapat terus berlanjut karena terbukti memberikan dampak positif bagi mahasiswa, fakultas, dan universitas. Ia juga menyebutkan bahwa program ini dijalankan dengan dukungan kolaboratif antara kampus dan perusahaan mitra, dengan sasaran utama mahasiswa semester lima ke atas yang telah memiliki bekal dasar untuk kerja praktik.
Ke depan, Pringsewu berharap kolaborasi ini akan mampu meningkatkan keterampilan kerja mahasiswa dan memicu munculnya wirausaha muda di daerah. Selain itu, kolabrosi semacam ini juga diharapkan bisa memperlancar transisi dari kampus ke dunia usaha
“Kami ingin lulusan tak hanya siap kerja, tapi juga berani pulang kampung membuka usaha,” pungkas Totok.
Sebagai jaringan kuliner nasional, Pringsewu berkomitmen memperluas jaringan kemitraan dengan perguruan tinggi untuk mencetak SDM unggul dan kompetitif. (Angga Saputra)


