BANYUMAS – Pemerintah Kabupaten Banyumas, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP), bersama Bulog, Badan Pangan Nasional, dan Bank Indonesia Purwokerto yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).
Kegiatan pertama di tahun 2025 ini berlangsung pada Rabu (15/1/2025) di Halaman Kelurahan Purwokerto Kidul, Kecamatan Purwokerto Selatan.
Plh Sekda Banyumas, Junaedi, menjelaskan bahwa GPM bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga kebutuhan pokok agar terjangkau oleh masyarakat.
“Melalui GPM, kami berharap harga kebutuhan pokok dapat terkendali sehingga masyarakat terbantu,” ungkapnya.
Inflasi Banyumas
Angka inflasi di Banyumas per Desember 2024 tercatat sebesar 1,51%, sesuai target pemerintah. Meski demikian, beberapa komoditas pangan, seperti cabai, mengalami kenaikan harga yang signifikan.
“Komoditas cabai, misalnya, di pasar dijual seharga Rp100.000 per kilogram, namun di GPM harganya turun menjadi Rp80.000. Harga ini adalah harga distributor, sehingga sangat membantu masyarakat,” tambah Junaedi.
GPM direncanakan berlangsung minimal 12 kali pada tahun 2025, menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Junaedi berharap kegiatan ini dapat disosialisasikan lebih luas agar manfaatnya dirasakan oleh lebih banyak masyarakat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Christoveny, menyebutkan beberapa komoditas yang menyumbang inflasi di Purwokerto pada Desember 2024, seperti cabai rawit merah, cabai merah besar, telur ayam ras, dan minyak goreng.
Kenaikan harga cabai, khususnya, dipengaruhi oleh cuaca ekstrem dan masa panen yang belum tiba, sehingga pasokan terbatas.
“Untuk itu, bersama TPID, kami melaksanakan Gerakan Pangan Murah untuk mengurangi beban masyarakat,” jelasnya.
Christoveny menambahkan, harga cabai rawit merah di GPM dijual Rp8.000 per ons, jauh di bawah harga pasar. Penurunan harga ini dimungkinkan karena TPID Banyumas memberikan fasilitas distribusi dengan menanggung ongkos angkut.
“Dengan menanggung biaya distribusi, harga cabai yang di pasar mencapai Rp100 ribu per kilogram dapat dijual Rp80 ribu di GPM,” terangnya.
Gerakan Pangan Murah ini menjadi langkah konkret TPID Banyumas dalam menjaga kestabilan harga pangan sekaligus meringankan beban masyarakat, khususnya di tengah gejolak harga komoditas akibat cuaca ekstrem. (Angga Saputra)