BANYUMAS – Perayaan malam tahun baru 2025 di Kabupaten Banyumas menyisakan masalah lingkungan berupa sampah yang berserakan di berbagai titik, khususnya di Alun-Alun Purwokerto dan Menara Teratai, pusat keramaian malam pergantian tahun.
Upaya Penanganan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas langsung menerjunkan 400 personel dari enam Unit Pengelola Kebersihan dan Pertamanan (UPKP) di wilayah Purwokerto, Banyumas, Sumpiuh, Ajibarang, Kembaran, dan Wangon. Para petugas mulai bekerja sejak dini hari untuk membersihkan sampah yang menumpuk akibat aktivitas warga.
“Kami mengerahkan tim untuk menyelesaikan masalah sampah pasca-perayaan tahun baru. Meski armada yang ada terbatas, kami berupaya maksimal sesuai tugas dan fungsi kami,” ujar Sekretaris DLH Banyumas, dr. Arif Sugiono, Rabu (1/1/2025).
Arif menyebutkan bahwa volume sampah meningkat hingga 10 kali lipat dibanding hari biasa. Diperkirakan, sampah yang terkumpul mencapai 20-30 ton, yang diangkut menggunakan 15-20 dump truck. Sampah tersebut mayoritas terdiri dari sampah plastik dan organik.
Seluruh sampah yang terkumpul dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Berbasis Lingkungan dan Edukasi (BLE) di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor. Di TPA ini, sampah anorganik seperti plastik diolah menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF) atau bubur sampah. Sementara sampah organik seperti sisa makanan dimanfaatkan untuk pakan maggot dan pupuk kompos.
Ajakan untuk Kesadaran Lingkungan
Arif Sugiono menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Sampah adalah tanggung jawab bersama. Kita harus menjaga kebersihan fasilitas umum agar keindahan dan kebersihan kota tetap terjaga,” pungkasnya. (Angga Saputra)