Kekayaan Prajogo Pangestu alami kenaikan harga kekayaan yang didongkrak dari saham Barito Renewables Energy (BREN) yang meroket bulan lalu.
BREN adalah perusahaan yang bergerak di bidang energi yang memproduksi listrik.
Dilansir dari laman Okezone, harta kekayaan Prajogo mencapai rekor tertinggi USD40miliar atau setara Rp620 triliun (kurs Rp15.515 per USD).
Angka ini mengalahkan miliarder batubara Low Tuck Kwong dengan kekayaan USD26,5 miliar.
Hartono bersaudara juga turun ke peringkat ketiga dan keempat orang terkaya Indonesia.
Saham BREN meningkat lima kali lipat dengan lonjakan 25% minggu lalu. Hal ini memicu pemutusan arus yang menyebabkan bursa saham menghentikan perdagangan saham utuk semenatara guna mengendlikan volatilitas harga.
BREN adalah induk perusahaan Star Energy Geothermal Group yang merupakan produse panas bumi terbesar dengan kapasitas 886 megawatt.
Star energy mengambil alih sepertiga saham BCPG Thailand senilai USD440 juta. Sedangkan sisa sahamnya dimiliki Pangestu sebagai saham mayoritas di Barito Pacific.
Bukan hanya itu, Keuntungan dari investasi emas hitam juga menjadi sumber kekayaan Prajogo. Petrindo Jaya Kreasi sahamnya naik 30 kali lipat sejak IPO pada Maret.
Hal ini menyebabkan bursa memperingati adanya aktivitas tidak biasa dalam perdagangan saham. Pekan lalu, setelah sahamnya menguat 15%, perdagangan saham dihentikan disusul dengan kabar akuisisi saham kontraktor batubara Petrosea 34%.
Tak lama, Multi Timbangjaya Utama dari Indika Energi juga diakuisisi 100% dan perdagangan saham kembali dilakukan.