Banyumas – Para perajin gula merah di Kecamatan Rawalo mengalami keluhan dengan harga gula pasir atau gula rafinasi yang melambung tinggi. Gula merah yang memiliki tekstur sama dengan gula Kelapa ini memiliki perbedaan dari segi komposisi yakni ditambahkanya gula pasir atau rafinasi pada proses pembuatan Gula Merah.
Salah satu perajin gula merah di Kecamatan Rawalo Basir Senin (17/1/2022) mengungkapkan, saat ini dirinya berhenti memproduksi gula merah dikarenakan harga dari bahan baku tambahan seperti gula rafinasi kini cukup tinggi.
Sebelumnya, gula pasir atau gula rafinasi berada di harga 10 ribu perkilonya, namun memasuki awal tahun 2022 ini, harga gula rafinasi mengalami peningkatan mencapai 30% atau sekitar 13 ribu rupiah perkilogramnya.
“Sekarang udah nggak masak (red : membuat gula merah) karena harga gula pasirnya tinggi” ungkapnya.
Gula rafinasi ini memang masih dalam kategori aman apabila dikonsumsi, karena komposisi dari bahan yang digunakan terdiri dari 60% gula nira kelapa, dan 40% gula pasir atau rafinasi.
Basir menambahkan, dipilihnya opsi produksi gula merah tersebut disebabkan semakin meningkatnya permintaan pasar akan gula merah, tidak sebanding dengan hasil panen nira.
Dalam satu bulan, Basir mengaku dapat membuat 20 ton gula merah yang ia pasarkan ke sejumlah pasar traditional di Banyumas. kini dirinya hanya menjual gula nira kelapa murni yang diproduksi. (ARI)