
BANYUMAS, indiebanyumas.com – Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermades) Banyumas, Ir Widarso MM mengingatkan supaya seluruh personal Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di setiap kecamatan lebih ketat dalam melakukan tugas pengawasan penyaluran Bansos Sembako.
Imbauan Kadinsospermades itu disampaikan juga kepada jajaran aparat negara di wilayah kecamatan, setelah Pemkab Banyumas menggelar rapat evaluasi paska penyaluran Bansos Sembako, 27 Juli 202 lalu.
“Saya sudah kembali mengingatkan kepada rekan-rekan camat beserta jajaran agar terus berkoordinasi dengan personal TKSK demi membantu proses pelaksanan penyaluran Bansos Sembak nio untuk periode Oktober tidak menimbulkan persoalan,” kata Kadinsospermades.
Penyaluran paket Sembako periode Oktober akan dilaksanakan besok, Senin (9/8/2021). Pemkab Banyumas seperti diketahui memutuskan pelaksanaan penyaluran Bansos Sembako dilaksanakan dua kali untuk tiga periode, Juli-Oktober.
Penyaluran pertama telah digelar akhir bulan pada 27 Juli, diberikan paket Sembako kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak dua paket untuk periode Juli dan Agustus. Sedangkan besok, sebanyak sekitar 210.000 KPM akan menerima satu paket Sembako periode September.
Kata Kadinsospermades, awalnya daerah akan menjalankan instruksi pemerintah pusat supaya tiga paket Bansos Sembako diberikan kepada KPM dalm satu kali waktu pada bulan Juli.
Namun demikian, jelas Widarso, skema penyaluran tiga kali dalam satu waktu di bulan Juli diputuskan dilaksanakan menjadi dua kali penyaluran.
“Banyak pertimbangan atas keputusan tersebut, muaranya agar pelaksanaannya berjalan lancar tanpa masalah. Karena itulah, untuk jadwal pelaksanaannya besok kita ingin benar-benar tidak lagi terjadi persoalan yang merugikan masyarakat. Maka kami mengimbau agar TKSK dalam menjalankan Tupoksinya harus lebih baik lagi,” katanya.
Diketahui, empat orang KPM merada kecewa dengan paket Bansos Sembako untuk komoditi sayuran dalam bentuk kentang.
Kekecewaan tersebut merupakan akumulasi dari penerimaan Bansos Sembako sejak mereka terdaftar sebagai KPM namun tidak berani melakukan protes terhadap agen.
“Karena kami khawatir bila tidak teruskan dalam bentuk protes saja, hak kami sebagai penerima jelas dibiarkan seolah ikhlas menerima. Karena keluhan kami didengar akhirnya kami pun melaporkan ke pihak kepolisian, ” kata warga Desa Cilongok, Kecamatan Cilongok, Ika.
Ika bersama tiga KPM dari Desa Cilongok dan Desa Kasegeran melalui gerakan sosial dan Kelompok Usaha Rakyat Marhaen Kaya Cilongok akhirnya bertemu dengan perwakilan dari Banyumas Anti Korupsi (BATIK).
Selasa, (27/7/2021) usai mereka menerima paket Sembako oleh agen E Warong, dan menghitung komoditi sayuran (kentang) yang jumlahnya menurut mereka tak seperti biasanya, bersama dengan perwakilan BATIK melaporkan hal tersebut ke Satuan Reskrim Polresta Banyumas.
Sebelum menindaklanjuti apa yang disampaikan KPM, baik BATIK maupun dari perwakilan Marhaen Jaya juga melakukan survei ke sejumlah wilayah kecamatan. Dari temuan yang didapatkan, jumlah komoditi kentang yang dibagikan kepada para KPM total sebanyak 2,5 Kg.
Artinya, untuk satu bulan, jumlah yang diberikan hanya 1,25 Kg. Ini terjadi di hampir di seluruh wilayah Kabupaten Banyumas. Termasuk di Ajibarang, hampir di seluruh desa menerima kuantitas yang oleh KPM jumlahnya berkurang.
Angga Saputra