PURWOKERTO – Penyekatan di Purwokerto semakin diperluas. Penyekatan dilakukan dari hasil evaluasi selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Dari evaluasi, diketahui mobilitas masyarakat di Banyumas masih terbilang tinggi.
Kasatlantas Polresta Banyumas, Kompol Ari Prayitno mengatakan, penyekatan tidak hanya dilakukan pada jalan-jalan di Kota Purwokerto saja, tetapi juga hingga ke wilayah pinggiran. Penyekatan jalan merupakan pembatasan arus lalu lintas dimana beberapa ruas jalan ditutup, untuk meminimalkan mobilitas masyarakat.
“Dari hasil evaluasi, perlu ada upaya lain untuk membatasi mobilitas masyarakat, sehingga dilakukan penyekatan jalan dan ini diberlakukan sejak kemarin,” katanya.
Menurut Ari, mobilitas masyarakat ini sangat berpengaruh terhadap penyebaran Covid-19, sehingga sangat perlu untuk dibatasi. Sebab, mobilitas masyarakat berpotensi untuk menimbulkan kerumunan.
Beberapa ruas jalan yang dilakukan penyekatan di Kota Purwokerto antara lain, Jalan Jenderal Soedirman, Jalan Ragasemangsang, Jalan Merdeka, Jalan HR Bunyamin, Jalan Prof Dr Suharso, Jalan Kranji, Jalan Masjid dan masih banyak lainnya. Penyekatan jalan dilaksanakan selama 24 jam penuh.
“Misalnya jalan di simpang Sawangan ditutup ke arah timur, kemudian Jalan Merdeka ditutup mulai dari tugu di dekat gereja hingga pertigaan di Jalan Jenderal Soedirman, depan kampus Univesitas Jenderal Soedirman yaitu Jalan HR Bunyamin juga ditutup, termasuk Jalan Kampus,” jelasnya.
Ia melanjutkan, penyekatan jalan dilakukan hingga masa PPKM darurat berakhir, yaitu tanggal 20 Juli mendatang. Ia berharap masyarakat Banyumas mematuhi aturan karena semua itu demi mencegah penyebaran Covid-19.
“Semua harus memahami situasi sekarang ini, dalam PPKM darurat banyak hal yang harus dilakukan dan masyarakat kita harapkan untuk mengerti serta mematuhinya demi kebaikan bersama,” katanya.
Ari mencontohkan untuk kawasan Pasar Wage Purwokerto, penyekatan dilakukan pada Jalan Jenderal Soedirman dan simpang Pasar Wage, hal ini guna membatasi mobilitas di pasar. Sebab, pasar tradisional sangat rentan dengan munculnya kerumunan orang. (ali)