BANYUMAS – Pedagang sayur di Kabupaten Banyumas terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Mereka mengeluh harga sayuran naik akibat sulitnya pasokan hingga penurunan belanja warung makan.
Dari pantauan di kios sayur milik Yuliet di Pasar Manis, Purwokerto, Banyumas, kondisinya jauh lebih sepi. Sebelum penerapan PPKM darurat, setiap pagi kios selalu ramai pembeli yang memesan sayur dan sembako untuk warung dan rumah makan.
Namun kini, kios sepi dan hanya segelintir orang yang datang membeli. Pemilik kios lebih banyak duduk-duduk sambil memilah-milah sayur dagangannya. Sayur yang mulai membusuk dibuang karena tidak laku.
Sejak PPKM darurat, sejumlah rumah makan dan warung tutup total dengan pemberitahuan terlebih dahulu. Pemilik kios semakin gelisah karena harga sayur justru naik antara Rp2.000 hingga Rp10.000 per kilogram.
“Salah satu penyebabnya karena pasokan dan faktor cuaca yang ikut mempengaruhi hasil panen,” kata Yuliet, pedagang sayur di Pasar Manis Purwokerto, Sabtu (10/7/2021).
kenaikan harga terjadi pada komoditas wortel, sawi, mentimun, dan daun bawang. Kondisi ini semakin menambah beban bagi pedagang.
Menyusul penerapan PPKM darurat, sejumlah ruas jalan di Kabupaten Banyumas dilakukan penyekatan. Dampaknya mobilitas warga terhambat, termasuk akses ke sejumlah lokasi penting.