PURWOKERTO – Produk-produk lokal Banyumas dirasa masih sulit untuk melakukan ekspor. Sebab kendala yang sering dijumpai yaitu sulit menyatukan persepsi setiap anggota koperasi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Koperasi Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop dan UKM) Kabupaten Banyumas, Suntoro. Dia mengatakan, saat ini di Banyumas baru ada satu koperasi yang sukses melakukan ekspor gula semut.
“Padahal di Banyumas ada 450 koperasi aktif,” katanya.
Suntoro menuturkan, untuk Ekspor produk terutama makanan atau minuman olahan, harus bisa menjaga kualitas produk. Mulai dari peralatan sampai bahan-bahan yang digunakan.
Untuk ekspor gula semut, semua bahan yang digunakan organik, tanpa campuran bahan kimia. Harus bisa konsisten mempertahankan kualitas. Sebab setiap tahun dilakukan penilaian standarisasi oleh pihak yang kerja sama dengan koperasi pengekspor gula semut.
“Bahkan penanaman dan pemeliharaan pohon nira juga harus diperhatikan,” tuturnya.
Dia menyampaikan, tahun ini ada pendampingan untuk dua koperasi dari alokasi APBD provinsi Jawa Tengah. Diperuntukkan dua koperasi di Banyumas, yaitu Nira Satria dan Berkah Rindang Kinasih.
Pendampingan tersebut untuk pelatihan kelembagaan, serta peningkatan kapasitas produksi, pemasaran, dan sumber daya manusia (SDM) pengelola koperasi. (ely)