PURWOKERTO – Menindaklanjuti adanya pembuangan sampah liar, seperti yang terlihat di jalan Gerilya Barat Purwokerto, Wardoyo, Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Banyumas mengatakan, untuk penanganan sampah liar tersebut sudah dirapatkan ditingkat Kelurahan.
“Jumat sudah dirapatkan ditingkat Kelurahan, dengan mengundang berbagai pihak termasuk dari pihak Kecamatan dan Forkopincam, terus kalau dari sisi kami, satu diidentifikasi dulu sampah itu dari mana,” katanya kepada Radarbanyumas.co.id, Senin (24/5).
Akan mengidentifikasi dari mana pembuang sampah itu, jika merupakan warga lokal akan diedukasi untuk bekerjasama dengan pihak KSM Kelurahan Tanjung.
Namun jika bukan termasuk warga lokal akan diedukasi untuk bekerjsama dengan KSM dimana ia berasal.
“Karena itu lokasinya dipinggir jalan besar itu ada kemungkinan tidak mesti berasal dari warga lokal Kelurahan Tanjung. Dan kalau diketahui warga lokal kita akan identifikasi untuk menjadi pelanggan ke KSM Tanjung, tetapi kalau bukan warga lokal kita akan edukasi untuk mereka ini nuwunsewu jangan buang sampah sembaranganlah, diberi pemahaman untuk mereka kerjasama di KSM tempat mereka berada,” lanjutnya.
Selanjutnya Ia juga menjelaskan, langkah ketiga yang dilakukan ialah, pihaknya akan menghubungi pemilik lahan untuk membuat pagar dilahan tersebut.
“Terus yang ketiga, langkah kami adalah menghubungi pemilik tanah untuk membuat pagar,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya akan juga melakukan upaya untuk membuat banner atau papan larangan agar tidak lagi membuang sampah ditempat itu.
“Keempat dari kami sendiri akan mengupayakan untuk membuat banner disitu agar tidak membuang sampah sembarangan,” terangnya.
Lalu yang terakhir, menurutnya, untuk menangani sampah liar atau pembuang sampah gratis itu, telah ada tim khusus dari pihaknya.
“Dan yang terakhir itu tetap menjadi tanggung jawab kami untuk tetap bisa dibersihkan, karena ini istilahnya seolah menjadi pelanggan gratis, tetapi entah demikian tetap kita selesaikan, ada tim dari khusus dari kami untuk menangani sampah demikian kalau istilah dikami itu sampah liar atau pelanggan gratis,” pungkasnya. (win)
