Banyumas – Sebanyak 1.500 Kepala Keluarga (KK) di Desa Buniayu Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas, sejak satu bulan terakhir kesulitan air bersih. Akibat sumur dan sungai mengering, seiring musim kemarau melanda wilayah tersebut.
Kades Buniayu Masdar mengatakan wilayahnya merupakan daerah rawan kekurangan air bersih saat musim kemarau, dan rawan banjir saat musim penghujan.
Sejak memasuki bulan puasa kemarin, sumur dan sungai yang berada di Desa Buniayu mulai mengering. Selain itu, jaringan air yang dikelola oleh Pemerintah Desa juga mulai turun debitnya, sehingga tidak mencukupi kebutuhan air bersih.
Warga terpaksa membuat sumur, atau membuat kubangan di sejumlah titik sungai yang mengering. Kepada RRI Senin (24/5/2021) Masdar, menjelaskan kondisi kekurangan air bersih ini sudah dilaporkan ke BPBD Banyumas.
Hasilnya BPBD telah melakukan droping air bersih pada akhir pekan kemarin, namun kebutuhan air bersih belum mencukupi. Sehingga pihaknya meminta agar BPBD Banyumas, rutin melakukan droping air bersih, ataupun pihak- pihak lainya untuk bisa membantu kesulitan air bersih.
“ Jadi ada 60 persen penduduk di Buniayu, yang mulai kesulitan air bersih. Sabtu kemarin sekali BPBD melakukan droping air bersih, kami berharap ada sejumlah masyarakat yang bisa membantu untuk melakukan droping air bersih,” kata Masdar.
Masdar juga menambahkan selain kekurangan air bersih, luas lahan sawah sekitar 20 hektar terancam gagal panen. Akibat aliran air di Desa Buniayu sudah mengering, padahal usia tanaman padi baru 45 hari.
Sehingga dikhawatirkan dalam kurun waktu satu bulan jika tidak terjadi turun hujan, maka bisa menyebabkan gagal panen. (RA).