PURWOKERTO – Penghuni Rumah Karantina Pondok Slamet (RKPS) sejak terisi penghuni dari pelaku perjalanan dari Kudus asal Gumelar pada Selasa (15/6) malam hingga Jumat (18/6) sebanyak 24 orang.
Kasi Primer dan Kesehatan Tradisional Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Banyumas, dr Anwar Hudiono mengatakan sesuai kebijakan pimpinan, yang diisolasi di RKPS merupakan orang-orang positif Covid-19 yang baru melakukan perjalanan dari wilayah Eks Karesidenan Pati atau luar negeri.
Meskipun demikian untuk kehatian-kehatian tidak semua penghuni RKPS saat ini positif swab PCR. Ada juga yang statusnya suspect (antigen positif) tetal harus dikarantina sampai hasil swab PCRnya keluar. Jika negatif maka diperbolehkan pulang.
“Selain itu bagi pelaku perjalanan dari Eks Karesidenan Pati meski hasil antigennya negatif tetap wajib isolasi mandiri di rumah 5 hari. Jika dalam 5 hari muncul gejala langsung diswab PCR,” katanya kepada Radarmas, Jumat (18/6).
dr. Anwar menjelaskan ke-24 orang penghuni RKPS seingatnya merupakan warga dari Gumelar, Tambak, Sumpiuh dan Pekuncen. Belum ada penghuni RKPS dari wilayah Eks Kotip Purwokerto. Dipastikannya, isolasi di RKPS yang memiliki banyak kamar lebih nyaman untuk jaga jarak dibandikan RK Diklat Baturraden.
Penghuni positif PCR dan positif antigen dengan ketersediaan kamar yang dimiliki RKPS bisa dipisahkan meski dalam 1 RK.
“Sebenarnya kalau sudah positif PCR namanya bukan lagi rumah karantina tetapi rumah isolasi,” terang dia.
Terpisah, Camat Gumelar, Arif Triyanto S.Sos mengatakan warganya yang positif antigen kepulangan dari Jepara dikarenakan kepentingan bekerja. Ada 3 orang warga Gumelar yang bekerja di pabrik sepatu di Jepara dan ketiganya pulang. Setibanya di Banyumas, salah satu orang ada gejala sakit sehingga berobat ke puskesmas.
“Oleh puskesmas dilakukan tes dan hasilnya positif sehingga dilakukan tracing terhadap kontak erat dan 2 temannya dari Jepara yang pulang bersamaan ke Banyumas,” pungkasnya. (yda)